banner 728x90
Ansar Ahmad Gubernur Kepulauan Riau bersama Dirut PT BAI Santony menemui Menkomar Invest Luhut Binsar Pandjaitan, untuk membahas penambahan investasi KEK Galang Batang, Bintan, Kamis (29/9/2022). F- Istimewa/Diskominfo Kepri

Ansar Ahmad Menemui Luhut Binsar Pandjaitan, Investasi KEK Galang Batang Bertambah Rp30 Triliun

Komentar
X
Bagikan

Jakarta, suaraserumpun.com – Gubernur Kepulauan Riau H Ansar Ahmad menemui Menteri Koordinator RI Bidang Kemaritiman dan Investasi (Marvest) Luhut Binsar Pandjaitan, Kamis (29/9/2022). Dalam pertemuan itu, Ansar Ahmd dan Luhut Binsar Pandjaitan membahas tentang rencana penambahan investasi di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Galang Batang sebesar USD 2 miliar, atau setara dengan Rp30 triliun.

Pengembangan investasi di KEK Galang Batang ini dinilai oleh pemerintah pusat sebagai role model investasi yang berkelanjutan. Pengembangan investasi di Kepri ini patut ditiru daerah lain di Indonesia.

Dalam pertemuan tersebut, Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan menyambut baik rencana penambahan investasi tersebut. Dalam waktu dekat ini, akan dilaksanakan lauching penambahan dan pengembangan investasi di kawasan industri KEK Galang Batang, Kabupaten Bintan tersebut.

KEK Galang Batang beroperasi sebagai sentra industri pengolahan mineral hasil tambang bauksit dan produk turunannya baik dari refinery maupun dari proses smelter. KEK Galang Batang menjadi salah satu kebanggaan Provinsi Kepri dan Indonesia. Pasalnya, kawasan ini menjadi salah satu sumber pendapatan asli daerah (PAD) dan devisa. Keberhasilan tersebut tak lepas dari keseriusan dan dukungan penuh Gubernur Kepri H Ansar Ahmad kepada PT Bintan Alumina Indonesia (BAI) dalam mengembangkan KEK Galang Batang.

Baca Juga :  Hasil Kongres 2021 PSSI: Digulir Liga 3 dan Piala Soeratin

“Banyak harapan kedepan bahwa kawasan KEK Galang Batang menjadi contoh pengembangan industri yang ramah lingkungan (geen energy),” kata Ansar Ahmad Gubernur Kepri di Jakarta saat menemui Luhut Binsar Pandjaitan.

Gubernur Kepri Ansar Ahmad juga menaruh harapan dengan penambahan investasi ini akan mendorong pertumbuhan ekonomi di Kepri khususnya pulau Bintan. Keseriusan Gubernur Ansar dalam meyakinkan investasi ini salah satunya adalah jaminan terkait pelayanan perizinan agar dalam kondisi pemulihan ekonomi di Kepri akan bisa cepat melalui penyerapan tenaga kerja.

Baca Juga :  Kwarda Kepri Menggelar Halalbihalal, Begini Pesan Adi Prihantara

“Kami juga meminta Direktur KEK Galang Batang dapat memprioritaskan penyerapan tenaga kerja lokal yaitu anak-anak tempatan dengan memperhitungkan spesifikasi bidang kerjanya agar anak daerah mendapat porsi di kawanan industri KEK Galang Batang,” ujar Ansar Ahmad.

Diperkirakan KEK Galang Batang akan mampu menyerap tenaga kerja sebesar 23.200 orang, tersebar untuk industri pengolahan refinery sebesar 350 orang, industri pengolahan smelter sebesar 260 orang dan jasa dermaga serta pelabuhan yang berpotensi menciptakan kegiatan ikutan (multiplier effect) di kawasan tersebut. Oleh sebab itu, Gubernur Ansar menghimbau masyarakat untuk mempersiapkan anak-anaknya agar dapat bekerja di kawasan industri ini.

Termasuk dibahas dalam pertemuan tersebut dukungan dari Menko Marves untuk membantu percepatan penyediaan penambahan kapasitas listrik di kawasan KEK Galang Batang.

Baca Juga :  Cerita Mubalig Bertugas di Hinterland, Sembilan Jam Mengarungi Lautan, Lanjutkan Program Ansar Ahmad Ini

Untuk diketahui pada 03 September yang lalu PLN dan PT BAI telah melakukan kerjasama untuk penyediaan daya listrik sebesar 1.300 megawatt (MW) untuk PT BAI hingga tahun 2050. Pasokannya akan dilakukan secara bertahap, yakni 300 MW di tahun 2026, 500 MW di tahun 2027, dan 1.300 MW di tahun 2029-2050.

Dalam penyediaan tersebut PLN akan mengedepankan pasokan daya dari pembangkit berbasis energi baru terbarukan (EBT) yang potensinya sangat besar di Sumatera.

Di akhir pertemuan, Gubernur Kepri Ansar Ahmad juga melaporkan percepatan pembangunan bandara Busung di Bintan kepada Luhut Binsar Pandjaitan. Bandara itu sejak awal dirancang untuk menunjang pariwisata dan industri di Bintan. Selain itu, didesain mampu menampung pesawat berbadan lebar. (yen)

Editor: Sigik RS

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *