Bintan, suaraserumpun.com – Pengurus Besar (PB) Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) sedang menjalankan program menanam sejuta pohon, dalam masa Hari Konservasi Alam Nasional tahun 2022. Kini, ada durian PGRI di pondok pesantren Al Ihsan Bintan.
Ketua PB PGRI H Huzaifa Dadang AG turut menyerahkan bantuan bibit durian, pada saat berkunjung ke pondok pesantren Al Ihsan Bintan, Senin (19/9/2022) malam. Sumbangan bibin durian Bintan dari PB PGRI melalui Dadang ini melengkapi sumbangan tanaman sebelumnya, dari keluarga Alm Muhammad Sani mantan Gubernur Kepri, dan H Huzrin Hood mantan Bupati Kepri.
Sebelumnya, keluarga Alm Muhammad Sani menyumbangkan durian Tanjungbatu, dan Huzrin Hood menyumbangkan bibit mangga di pondok pesantren tersebut.
Dadang AG mengatakan, di pondok pesantren ini ada durian sumbangan Alm H M Sani, ada pula durian PGRI. Mudah-mudahan ada sumbangan yang lain. Agar pondok ini menjadi hijau ditumbuhi pelbagai jenis buah-buahan yang rindang.
“Ayahanda usulkan nama tanaman yang disumbangkan menyesuaikan dengan nama siapa penyumbang. Misal keluarga almarhum Pak Sani menyumbang durian, namanya nanti durian Pak Sani. Dari PGRI namanya durian PGRI. Ada durian Pak Sani, ada pula durian PGRI,” tutur Dadang saat menyerahkan secara simbolis bibit durian di Masjid Al-Ihsan.
“Jika nanti Gubernur Kepri Ansar Ahmad menyumbangkan bibit mangga, dan Bupati Bintan Roby Kurniawan menyumbangkan bibit jambu, namanya mangga Pak Ansar, dan jambu Pak Roby. Begitu juga dengan penyumbang yang lain,” sambung Dadang.
Dadang berharap, yayasan yang membina pondok dan para pengasuhnya untuk menghijaukan pondok pesantren. Tujuannya untuk kesehatan.
Ketua Yayasan Al Ihsan Bintan Zulkifli sependapat dengan pernyataan yang disampaikan Ketua PB PGRI tersebut.
“Kami memang menghijaukan pondok ini, supaya santri menghirup udara segar setiap harinya,” ujarnya.
Zulkifli mendukung gerakan menanam sejuta pohon yang dicanangkan oleh PB PGRI. Dia berharap gerakan ini bisa diikuti oleh organisasi lainnya untuk menanam pohon di lingkungan pondok sekolah dan perguruan tinggi.
“Kami dukung program ini. Ini sangat bagus,” kata Zulkifli.
Saat ini, di perkotaan udara yang segar sulit ditemui. Karena tak ada lagi tumbuhan. Pohon ditebang diganti bangunan mewah. Sehingga udaranya tak lagi sehat. Solusinya dengan penanamanm pohon seperti ini. (yen)
Editor: Sigik RS