banner 728x90
Ustaz Abdul Somad (UAS) meresmikan-rumah tahfidz Nurul Istighfar yang didirikan oleh Ramon Damora mantan Ketua PWI Kepri di Batam, Kamis (15/9/2022). F- Istimewa/qoriul

Ramon Damora Mantan Ketua PWI Mendirikan Rumah Tahfidz, Diresmikan Ustaz Abdul Somad

Komentar
X
Bagikan

Batam, suaraserumpun.com – Mantan Ketua Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Provinsi Kepri Ramon Damora mendirikan rumah tahfidz. Rumah tahfidz Nurul Istighfar di Kompleks Ruko Townhouse Central Laguna Hills, Blok A2-01, Tembesi, Batam, Kepulauan Riau (Kepri) ini diresmikan oleh ustaz Abdul Somad (UAS), Kamis(15/9/2022) siang.

Peresmian itu ditandai dengan penandatanganan prasasti dan doa yang dipimpin ustaz Abdul Somad. Pada kesempatan tersebut, ustaz Abdul Somad berharap, rumah tahfidz Nurul Istighfar dapat bermanfaat bagi masyarakat banyak.

“Alhamdulillah dengan adanya rumah tahfidz ini bisa menjadi tempat berkumpul, mengaji dan tempat menimba pahala,” kata UAS, yang diamini ratusan undangan yang hadir.

Diawal sambutannya, ustaz Abdul Somad memuji pendiri Rumah Tahfidz Nurul Istighfar, Ramon Damora. Menurut UAS, Ramon Damora mantan Ketua PWI Kepri ini merupakan sahabatnya sejak kuliah di Pekanbaru, Riau. Ramon Damora kata UAS telah mengambil langkah yang tepat dengan mendirikan rumah tahfidz di tengah-tengah kesibukan bekerja sehari-hari.

Menurut ustaz Abdul Somad, mencari nafkah di dunia tetap harus dijalankan. Namun tidak melupakan menyisihkan sebagian rezeki untuk tabungan di akhirat, salah satunya dengan mendirikan rumah tahfidz.

Baca Juga :  Begini Penjelasan Adi Prihantara ke Dewan tentang Ranperda Pengelolaan Keuangan Daerah

Untuk mendirikan rumah tahfidz lanjut UAS bukanlah perkara yang mudah. Selain butuh modal juga perlu niat dan keikhlasan yang besar.

“Selama ini saya ceramah, jangan mati sebelum buat rumah qur’an, silakan cari duit banyak-banyak, pergi pagi pulang petang, hasilnya buat rumah qur’an. Tapi beda dengan ustaz Ramon, beliau langsung action, beliau tak mau ngomong saja, semua harus jadi,” puji UAS.

UAS melihat Rumah Tahfidz Nurul Istighfar memiliki tempat yang sangat strategis. Berada di sebuah kompleks ruko dan berada paling depan sehingga bisa langsung dilihat orang banyak. UAS pun berharap Rumah Tahfidz Nurul Istighfar ke depannya terus berkembang, tak hanya dari segi tempat tapi juga level pendidikan. Dia pun akan memberikan dukungan penuh ke depan.

“Jika hari ini saya meresmikan rumah tahfidz ini, besok InsyaAllah berkembang, ada formal dan informalnya. Formalnya ada TK, SD, SMA, dan selanjutnya. Karena perkembangan zaman, formal ini sangat dibutuhkan anak-anak kita, jadi harus dibikin payung hukumnya, berupa yayasan. Besok kalau ada peresmian lagi saya akan datang, InsyaAllah,” kata UAS memberikan semangat pada pengurus. “Jadi ini benar-benar harus dikelola dengan baik,” pesannya.

Baca Juga :  Gubernur Kepri Sambut Turis Singapura di Nongsapura, Travel Bubble ke Bintan Resorts Diawali 25 Februari

Dikatakan UAS, untuk menjadi Hafidz dan Hafidzah memang harus dididik dari anak-anak. Apalagi dimulai dari usia emas. Karena di usia emas anak-anak cepat menangkap apapun dengan hanya melalui pendengaran. Sehingga jangan heran saat ini banyak anak-anak di bawah lima tahun sudah banyak yang hafal juz amma, meski belum bisa baca Alqur’an.

“Mudah-mudahan dari Rumah Tahfizh Nurul Istighfar ini ini lahir generasi-generasi emas yang hapal Alqur’an,” kata UAS.

Pendiri rumah tahfidz Nurul Istighfar, Ramon Damora merasa bersyukur telah berhasil mendirikan rumah tahfidz tersebut. Ia mengatakan munculnya ide dan niat mendirikan rumah tahfidz tersebut, dari melihat kedua putranya yang saat ini lagi mondok di Pondok Tahfidz Darul Mulia, Bogor, Jawa Barat. Dia dan istrinya juga harus memiliki semangat yang sama dengan kedua anak mereka yang telah mengorbankan waktu untuk belajar dalam menghapal qur’an.

Baca Juga :  Pagi Ini, Cen Sui Lan Bawa Menteri PUPR dan Menko PMK ke Lokasi Longsor di Serasan, Simak Misinya

“Kalau anak-anak mengorbankan waktu, kita harus berkorban yang lain. Kalau untuk menghapal Qur’an sudah tak mungkin, umur sudah tua, jadi kita bersepakat korbankan pikiran dan energi kita untuk membuat rumah tahfidz ini,” kata Ramon.

Dengan niat tersebut dia pun mengajak sahabat-sahabat lainnya: Ustadz Hendri Anak Rahman, Rizal Saputra, Novianto, dan lainnya untuk berjuang bersama-sama sehingga terwujudlah impian mereka itu.

“Setelah itu kami meminta restu UAS dan beliau sendiri yang kemudian memberikan nama, Nurul Istighfar, yang artinya Cahaya Pengampunan,” ungkap Ramon.

Seperti yang dipesankan UAS kata Ramon, mudah-mudahan rumah tahfidz ini terus berkembang ke depan.

“Kalau ada niat, ada tekad, serahkan hati kita, fokus dan biarkan kasih sayang Allah yang bekerja. Satu setengah tahun yang lalu (niat), alhamdulillah jalannya dimudahkan Allah SWT. Mulai dari tempat, pengurusan, hingga hari ini diresmikan, alhamdulillah,” kata Ramon Damora. (yen)

Editor: Sigik RS

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *