banner 728x90
Ansar Ahmad Gubernur Kepulauan Riau erpose bersama warga Tionghoa dan Melayu di latar mural tiga dimensi usai membuka festival Moon Cake di Kota Lama Jalan Merdeka, Tanjungpinang, Sabtu (10/9/2022). F- Istimewa/Diskominfo Kepri

Ini Makna Festival Moon Cake yang Dibuka Ansar Ahmad

Komentar
X
Bagikan

Tanjungpinang, suaraserumpun.com – Gubernur Kepulauan Riau H Ansar Ahmad membuka festival Moon Cake sekaligus me-launching Mural 3D Tanjungpinang Kota Tua di Jalan Merdeka, Tanjungpinang, Sabtu (10/9/2022). Berikut ini makna festival Moon Cake yang dibuka Ansar Ahmad tersebut.

Festival Moon Cake ini sekaligus membuka rangkaian acara sempena hari Jadi ke-20 Provinsi Kepulauan Riau tahun 2022. Pada festival Moon Cake ini juga diadakan lomba melukis yang diikuti oleh 21 siswa/siswi sekolah Tanjungpinang dengan tema suasana Kota Lama Tanjungpinang, fashion & foto, podcast dan akan ditutup dengan dinner bersama.

Gubernur Kepri Ansar Ahmad menyampaikan, makna festival moon cake merupakan tradisi perayaan panen pascamusim gugur bagi masyarakat Tionghoa.

“Masyarakat Tionghoa mendedikasikan acara ini untuk berterima kasih kepada Dewa atas segala hasil bumi. Atau nikmat yang diterima dan merupakan tradisi yang dipertahankan antargenerasi,” kata Ansar Ahmad.

Baca Juga :  Personel Polres Bintan Melakukan Pengamanan Penertiban 1.434 APS

Gubernur Kepri Ansar Ahmad berharap tradisi Moon Cake ini di Kepri dapat tetap lestari. Mengingat, pada saat ini anak cucu sudah berada pada masa modernisasi.

“Saya berharap festival Moon Cake ini di Kepri dapat terus kita selenggarakan. Agar tradisi ini tidak akan punah dan dapat terus lestari pada setiap generasi ke depannya,” harapnya.

Selanjutnya, Gubernur Kepri mengatakan, selain acara festival moon cake ini juga diresmikan Mural 3D (tiga dimensi) untuk mempercantik kawasan Kota Lama Tanjungpinang. Mengingat tingginya antusias masyarakat terhadap seni mural yang merupakan seni menggambar atau melukis di atas media dinding atau tembok ini patut diapresiasi bersama.

Baca Juga :  Dikabarkan Ada Dana Pengondisian Wartawan dan Polisi dalam Kasus Pembuangan Limbah B3 di Tanjunguban

“Dengan diresmikannya seni mural ini menunjukkan bahwa Provinsi Kepri mempunyai generasi yang kaya akan bakat dan potensi diri yang perlu diasah dan dikembangkan. Salah satunya melalui wadah kesenian mural ini,” imbuh Ansar Ahmad.

Gubernur Kepri Ansar Ahmad menambahkan, dengan diselenggarakannya festival Moon Cake dan peresmian mural ini, diharapkan dapat menghidupkan kembali dan memperkenalkan kawasan Kota Lama sebagai salah satu ikon pariwisata dan wisata multi budaya di Kota Tanjungpinang Provinsi Kepri.

“Saya mengajak masyarakat Kepri khususnya masyarakat Tanjungpinang untuk dapat berkontribusi dalam mendukung pembangunan di Provinsi Kepri. Dan bersama kita wujudkan ekonomi pulih, Kepri sejahtera,” pintanya.

Gubernur Kepri Ansar Ahmad usai menyampaikan sambutan, meninjau kondisi ruko-ruko di kawasan Kota Lama Jalan Merdeka yang sedang dibenahi. Revitalisasi Kota Tua merupakan salah satu proyek strategis Gubernur Kepri Ansar Ahmad pada tahun anggaran 2022. Proyek senilai hampir Rp10 miliar ini diharapkan dapat memoles wajah kota lama. Sehingga menjadi ikon sekaligus beranda ibu kota Kepri.

Baca Juga :  Safari Ramadan di Masjid Al-Marhamah Tanjungpinang, Ansar Ahmad Menyerahkan Bantuan

Kemudian Gubernur Kepri Ansar Ahmad bersama Kepala Dinas Kominfo Hasan dan Kepala Biro Adpim Dody Sepka Noviandi langsung menuju Pulau Penyengat untuk meninjau revitalisasi Pulau Penyengat. Termasuk revitalisasi Masjid Raya Sultan Riau yang resmi dimulai 22 Agustus yang lalu. Meninjau progresnya merupakan agenda rutin Gubernur Kepri Ansar Ahmad hampir setiap minggu untuk memastikan pengerjaannya tepat waktu dan sesuai harapan. (yen)

Editor: Sigik RS

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *