banner 728x90
Hj Dewi Kumalasari Ketua TP-PKK Kepri menyampaikan tentang peran dasa wisma untuk mencegah stunting dan Covid-19. F- Istimewa/diskominfo kepri

Begini Cara Hj Dewi Kumalasari Mencegah Stunting dan Covid-19

Komentar
X
Bagikan

Batam, suaraserumpun.com – Ketua TP-PKK Provinsi Kepulauan Riau Hj Dewi Kumalasari terus melakukan upaya pencegana stunting dan Covid-19 di Kepri. Satu di antaranya melalui kegiatan penggerakan peningkatan Posyandu aktif melalui rebranding Posyandu di Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2022 di Batam City Hotel, Batam, Rabu (31/8/2022).

Kegiatan ini diikuti oleh semua Kader Posyandu kabupaten/kota se-Kepri. Adapun tema pada kegiatan ini yaitu Peningkatan Pelayanan Kesehatan Dasar di Posyandu dalam Meningkatkan Kesehatan Ibu dan Anak, Pencegahan Stunting dan Covid-19 melalui Dasa Wisma.

Dalam kegiatan ini, Dewi Kumalasari menyampaikan, Penggerakan Peningkatan Posyandu Aktif merupakan hal yang sangat penting untuk dilakukan.

“Mengingat pada saat ini terdapat berbagai tantangan kesehatan yang tetap harus mendapatkan perhatian dari kita semua,” kata Dewi Kumalasari.

Istri Gubernur Kepri H Ansar Ahmad ini menjelaskan, tantangan yang harus mendapatkan perhatian diantaranya yaitu kasus stunting yang mana berdasarkan Hasil Riset Studi Status Gizi Indonesia (SSGI) Tahun 2021 menunjukkan Provinsi Kepulauan Riau merupakan provinsi terendah ke-4 (empat) se-Indonesia untuk temuan kasus balita dengan status pendek (stunting).

Baca Juga :  Ansar Ahmad Bicara Moderasi Beragama Saat Safari di Perumahan Mantan Wagub Kepri

Kemudian berdasarkan hasil analisis persentase pendek (stunting) pada anak balita Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2021 dengan target sebesar 20% dapat tercapai sebesar 17,6% sehingga capaian kinerja sebesar 113,6% atau dalam kategori sangat baik.

“Meskipun demikian capaian kinerja tersebut harus terus kita tingkatkan dengan melakukan berbagai upaya Pencegahan Stunting yang juga berpengaruh terhadap tingkat kesehatan Ibu dan Anak,” imbuh Dewi Kumalasari.

Dewi Kumalasari menambahkan, kasus Covid-19 masih belum juga berakhir, hal ini dapat dilihat dari Infografis Perkembangan Covid-19 di Provinsi Kepulauan Riau per tanggal 29 Agustus 2022, masih terdapat kasus aktif sebanyak 103 orang. Meskipun sudah jauh menurun dari data puncak tertinggi per tanggal 18 Juli 2021 sebanyak 928 orang, namun pencegahan Covid-19 tetap harus dilakukan.

Baca Juga :  Cen Sui Lan: Segera Dibangun 17 Ruang Kelas Tambahan buat SMKN 1 Tanjungpinang

“Berdasarkan hal tersebut maka Peningkatan Pelayanan Kesehatan Dasar di Posyandu dalam Meningkatkan Kesehatan Ibu dan Anak, Pencegahan Stunting dan Covid-19 sangat penting kita lakukan, salah satunya melalui Dasa Wisma,” tutur Dewi.

Dewi menjelaskan, Dasa Wisma merupakan program kerja PKK mulai pusat sampai Desa, terdiri dari kelompok ibu dari 10 Kepala Keluarga (KK) rumah yang bertetangga dan beraktivitas bermanfaat bagi Keluarga. Kelompok Dasa Wisma bertujuan untuk membantu kelancaran tugas-tugas pokok dan program PKK dan kegiatannya diarahkan pada peningkatan kesehatan keluarga.

“Dasa Wisma juga sebagai salah satu wadah kegiatan masyarakat memiliki peran yang sangat penting dalam pelaksanaan program-program kegiatan gerakan PKK di tingkat desa, yang nantinya akan berpengaruh pula pada kegiatan gerakan PKK Kecamatan, di tingkat kabupaten maupun provinsi,” tambahnya.

Baca Juga :  Gubernur Kepri Bersilaturahmi di Desa Ladan Palmatak, Paparkan Penggunaan Uang Miliaran Rupiah

Dewi Kumalasari mengungkapkan, untuk mendukung Penggerakan Peningkatan Posyandu Aktif di Kepri, TP-PKK Kepri sudah berupaya untuk menggerakkan kader Dasa Wisma.

Upaya-upaya tersebut diantaranya yaitu Launching Sistem Aplikasi Pos Pelayanan Terpadu (SIAP PANDU), Meningkatkan peran dan potensi kader PKK dalam pencegahan stunting, Keterlibatan PKK Keluarga dalam Tim Pendamping, Meluncurkan program Gerakan Peduli Penekanan Penyebaran Covid-19 atau disingkat GP3C19, dan Menjalin kemitraan antara PKK dengan organisasi kewanitaan di Provinsi Kepulauan Riau.

“Semoga dengan upaya-upaya yang telah dilakukan tersebut, kasus Stunting dan Covid-19 di Provinsi Kepri bisa berkurang atau bahkan 2 Kasus tersebut bisa hilang dari Provinsi Kepri,” harapnya. (yen)

Editor: Sigik RS

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *