Bintan, suaraserumpun.com – Penyelenggaraan Pekan Olahraga Pelajar Daerah (Popda) ke-VIII tahun 2022 Kepri heboh, menjelang penutupan, Sabtu (30/7/2022). Tim sepak bola pelajar Kabupaten Lingga walk out (WO), pada pertandingan final. Tim pelajar Kabupaten Bintan pun tampil sebagai juara.
Pertandingan final cabang olahraga (cabor) sepak bola antara tim tuan rumah Bintan versus Lingga, disaksikan ribuan penonton di lapangan Asyura Km 20 Gunung Lengkuas, Sabtu (30/7/2022) siang tadi. Pada babak pertama, pertandingan berjalan normal. Baru memasuki menit awal babak pertama, striker Lingga nyaris mencetak gol di depan gawang Bintan. Umpan silang dari sayap kanan tak mampu dimanfaatkan striker Lingga menjadi gol.
Tim pelajar Bintan tak mau kalah, untuk membangun serangan. Menit kelima, pemain tengah Bintan Yardi (10) ditekel pemain Lingga. Wasit memberikan tendangan bebas. Dari sayap kiri, Yardi melepaskan tendangan keras ke arah gawang. Kiper Lingga memblok bola, sehingga terjadi bola rebound. Kemelut di depan gawang pun terjadi. Dan tangan pemain belakang Lingga menyentuh bola, terjadi handball di dalam kotak terlarang. Penalti!
Yardi yang menjadi eksekutor dari titik putih berhasil menjalankan tugasnya. Gol! Skor 1-0 keunggulan Bintan di menit ke-6. Berselang lima menit kemudian, pemain sayap kanan Bintan melepaskan tendangan keras ke arah gawang. Bola tak mampu ditepis oleh kiper Lingga. Namun, bola tersebut membentur mistar. Skor 1-0 bertahan sampai babak pertama tuntas.
Memasuki babak kedua, tempo pertandingan semakin tinggi. Dua tim saling membalas serangan. Memasuki menit ke-60, pemain sayap kanan Bintan lolos dari kawalan pemain belakang, dan memasuki dalam kotak 16. Dari sudut kotak 16 ini, pemain Bintan melepaskan tendangan untuk memberikan umpan ke depan gawang. Tapi, bola membentur tangan pemain belakang Lingga.
Asisten Wasit (AW) atau wasit garis melihat kejadian tersebut, langsung mengangkat bendera dan menunjuk titik terjadi handball di dalam kotak 16 tersebut. Wasit pun memberikan hadiah penalti kepada pemain Bintan. Namun, manajer dan pelatih tim Lingga mengajukan protes, dan menyatakan bola sudah melewati garis. Bahkan ada ofisial Lingga yang menyebutkan tidak terjadi handball.
Pertandingan pun terhenti akibat kericuhan atau protes yang diajukan manajer tim Lingga. Bahkan, manajer Lingga menarik seluruh pemainnya untuk keluar lapangan (walk out). Wasit berusaha untuk memberikan penjelasan kepada manajer tim Lingga. Tapi, upaya tersebut tidak mengubah keputusan manajer dan pelatih Lingga. Justru suasana semakin heboh!
Alhasil, manajer dan pelatih serta pemain Lingga walk out. Dengan demikian, tim pelajar Bintan menjadi pemenang dengan skor 1-0. Bintan menjuarai cabor sepak bola di ajang Popda 2022 Kepri, dan berhak meraih medali emas. Sementara, perunggu diraih secara bersama oleh tim Kota Tanjungpinang dan Karimun.
“Selamat buat tim pelajar Bintan. Semua itu kan keputusan wasit. Kita serahkan saja kepada perangkat pertandingan,” kata Roby Kurniawan Plt Bupati Bintan didampingi Ketua KONI Bintan Dedi Sutanto yang menyaksikan pertandingan final tersebut.
“Alhamdulillah, dengan hasil ini, Bintan meraih 10 emas, 13 perak dan 13 perunggu. Selamat kepada atlet pelajar Bintan yang meraih medali. Yang belum, terus berlatih,” sambung Roby Kurniawan.
Hingga kini, jalannya pertandingan final cabor sepak bola antara Bintan vs Lingga pada ajang Popda 2022 Kepri, heboh dibicarakan para insan sepak bola. Bahkan, sejumlah pihak pun memunculkan opini yang tanpa memiliki dasar.
“Saya lihat, semua pertandingan dan keputusan itu sudah berjalan fair,” kata Risco yang menyaksikan pertandingan final tersebut. (yen)
Editor: Sigik RS
