banner 728x90
Arief Sumarsono menerima SK setelah dilantik sebagai Kepala Disbudpar Bintan, baru-baru ini. F- istimewa/diskominfo bintan

Disbudpar Bintan Aplikasi Promosi Pariwisata dan Kebudayaan

Komentar
X
Bagikan

Bintan, suaraserumpun.com – Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Bintan Arief Sumarsono segera membentuk tim khusus dan aplikasi maps promosi pariwisata Bintan. Tim khusus ini akan mempromosikan pariwisata Bintan secara digital.

Tim tersebut akan mengisi konten-konten pariwisata Bintan untuk dipromosikan melalui digital (internet) agar sektor pariwisata Bintan bergairah kembali.

“Saat ini kami akan bentuk tim dulu,” ungkap Arief Sumarsono usai perpisahan dengan staf di Kantor Camat Gunung Kijang, Selasa (19/7) siang.

Menurut Arief, promosi pariwisata penting dilakukan secara masif agar turis dan pelancong lokal berbondong-bondong datang ke Bintan untuk berwisata. Promosi secara digital melalui media sosial dan media massa harus dilakukan.

Baca Juga :  Mau Menjadi Anggota Polri, Ikuti Pelatihan Tata Cara dan Jenis Tes di Polres Bintan

“Lewat youtube, tik tok, IG, FB serta website kami nanti akan kami tampilkan pariwisata Bintan. Nanti tim khusus itu yang akan membuat konten-kontennya,” sebutnya.

Arief berkeyakinan, usaha ini akan mendatangkan hasil positif. Mengingat sektor pariwisata Bintan sudah lama mendunia.

“Tetapi promosi tetap harus terus dilakukan untuk mengupdate pariwisata kita kepada dunia,” tambah Arief.

Selain itu, Arief Sumarsono akan membuat satu aplikasi pariwisata Bintan. Aplikasi tersebut dirancang untuk memudahkan para pelancong berwisata di Bintan.

“Nanti kalau turis berkunjung lebih mudah karena terkoneksi dengan maps. Biar lebih gampang,” jelas Arief.

Baca Juga :  Jumat Curhat Pekan Ini, Kapolres Bintan Ajak Warga Menggunakan Hak Pilih pada 14 Februari 2024

Tak hanya sektor pariwisata, sektor kebudayaan tak luput dari perhatiannya. Disbudpar akan bekerja sama dengan LAM Bintan untuk merancang buku digital (E-Book) yang berisi tentang kebudayaan Bintan.

“Termasuk tentang pakaian adat seperti pemakain tanjak dan kain songket, ini harus dikenalkan kepada anak-anak kita dengan memasukkan materi itu di muatan lokal pelajaran,” tutupnya. (yen)

Editor: Sigik RS

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *