banner 728x90
Ramlah, Kepala Badan Penanggupangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bintan menggelar Rapat Pembahasan Pengisian Indeka Ketahanan Daerah (IKD), Selasa (19/07) di Ruang Rapat III Kantor Bupati Bintan.F-Istimewa

BPBD Bintan Selesaikan 71 IKD Bersama Seluruh OPD

Komentar
X
Bagikan

Bintan, siaraserumpun.com – Badan Penanggupangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bintan menggelar Rapat Pembahasan Pengisian Indeka Ketahanan Daerah (IKD), Selasa (19/07/2022) di Ruang Rapat III Kantor Bupati Bintan. Rapat yang dihadiri seluruh OPD terkait ini difokuskan pada pengisian total 284 pertanyaan yang harus dijawab dari 71 indikator yang diminta.

Kepala BPBD Bintan Ramlah menyampaikan bahwa dirinya meminta dukungan kepada seluruh OPD terkait untuk dapat bersama-sama menyelesaikan jawaban daei draft pertanyaan IKD dimaksud. Hal ini dikarenakan indikator yang diberikan melingkupi beberapa OPD dari berbagai bidang di daerah.

Baca Juga :  YKI Berbagi Bingkisan Lebaran buat Penyintas Kanker di Tanjungpinang dan Bintan

“Untuk itu kami mohon dukungan dari Bapak Ibu sekalian mewakili OPD masing-masing. Semakin cepat kita selesaikan, itu semakin baik” ungkap Ramlah.

Penilaian IKD memberi beberapa manfaat bagi daerah. Diantaranya mengetahui jenis bencana dominan dan jiwa terpapar, mengethui prioritas rencana, kegiatan dan program, mengetahui tingkat kapasitas daerah serta mengetahui trend indeks resiko bencana.

Kabupaten Bintan memang sangat jauh dari berbagai bencana alam seperti gempa, gunung meletus dan sebagainya. Akan tetapi beberapa potensi lainnya masih menjadi momok yang perlu mendapat perhatian. Seperti banjir ROB, puting beliung dan cuaca ekstrim laut. Yang paling menjadi prioritas adalah resiko kebakaran lahan yang hampir tiap tahun menjadi persoalan.

Baca Juga :  Ansar Ahmad Menyerahkan Mobil Operasional untuk Kamla Zona Maritim Batam

Ramlah meyakini bahwa IKD yang disusun ini akan menampilkan gambaran sejauh mana potensi bencana serta kesiapan daerah dalam menghadapi berbagai bencana yang mengancam tersebut.

“Soal bencana sedapat mungkin kita berdoa untuk dijauhkan. Namun sudah jadi kewajiban untuk kita senatiasa waspada dan siap sedia kalau memang hal-hal tersebut kemungkinan terjadi” pungkasnya sebelum mengakhiri rapat.(yen)

Editor: Sigik rs

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *