banner 728x90
Ansar Ahmad Gubernur Kepulauan Riau memimpin rapat evaluasi belanja APBD 2022 terhadap produk dalam negeri didampingi Sekda Adi Prihantara dan Asisten Luki Zaiman Prawira, Senin (13/6/2022). F- Istimewa/Diskominfo Kepri

Pos Belanja APBD Kepri Diprioritaskan untuk Produk Dalam Negeri, Berikut Realisasi Sementara

Komentar
X
Bagikan

Tanjungpinang, suaraserumpun.com – Ansar Ahmad Gubernur Kepulauan Riau (Kepri) menegaskan, pos belanja pada APBD Provinsi Kepri diprioritaskan untuk produk dalam negeri. Terutama pengadaan barang dan jasa. Berikut realisasi sementara belanja produk dalam negeri tersebut.

Penegasan Ansar Ahmad dalam pengeluaran dana APBD Kepri ini, sebagai tindak lanjut arahan Presiden RI Joko Widodo, dalam merealisasikan belanja daerah terhadap produk dalam negeri. Hal ini disampaikan Ansar Ahmad lagi, pada saat rapat evaluasi pelaksanaan kegiatan pembangunan dan Peningkatan Penggunaan Produksi Dalam Negeri (P3DN), bersama seluruh kepala OPD di ruang rapat utama lantai IV, Kantor Gubernur Kepri, Dompak, Tanjungpinang, Senin (13/6/2022).

Dalam rapat tersebut, Gubernur Kepri menekankan kepada jajarannya untuk memastikan pengadaan barang dan jasa di setiap OPD masing-masing dimaksimalkan untuk produk dalam negeri. Menurutnya, instruksi Presiden Jokowi untuk meningkatkan belanja produk dalam negeri sudah sangat bagus. Sebab, instansi pemerintah yang menggunakan anggarannya untuk belanja produk lokal, dapat mempercepat perputaran uang di daerah. Dan berimbas pada peningkatan ekonomi di daerah tersebut.

Baca Juga :  Kodim 0315/Tanjungpinang Akan Merehab 6 RTLH Milik Warga Bintan

“Untuk Kepri instruksi Presiden Jokowi tersebut harus kita dukung penuh, karena akan menimbulkan multiplier effect yang sangat baik untuk pemulihan ekonomi,” kata Ansar Ahmad.

Dari data yang dilansir dari Biro UKPBJ, Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau sampai dengan tanggal 3 Juni 2022, telah merealisasikan komitmen penggunaan produk dalam negeri sebesar Rp106,7 miliar. Terdiri dari 919 paket. Sementara data penggunaan produk dalam negeri yang masih divalidasi oleh Pemprov Kepri sebesar Rp575,9 miliar, terdiri dari 4.372 paket.

Untuk e-katalog lokal, di Provinsi Kepri sendiri sudah 25 perusahaan yang on boarding atau terdaftar dalam aplikasi e-katalog lokal. Di dalam e-katalog lokal, ada 10 etalase yang dapat didaftarkan oleh perusahaan atau usaha-usaha lokal.

Baca Juga :  Remaja Ngumpul hingga Larut Malam Dipaksa Bubar

“Kita harus bekerja keras karena bulan Agustus nanti kita targetkan penggunaan produk dalam negeri bisa meningkat lebih tinggi lagi dari sekarang,” tegas Gubernur Kepri.

Selaku kepala daerah tingkat provinsi, Ansar Ahmad akan menggelar rapat koordinasi dengan bupati dan wali kota se-Provinsi Kepri guna memastikan kabupaten dan kota juga turut meningkatkan belanja produk dalam negeri.

Terkait dengan rekapitulasi realisasi APBD Provinsi Kepri tahun 2022 diketahui realisasi keuangan sampai dengan tanggal 10 Juni 2022 telah mencapai 28,51 persen. Dan realisasi fisik sampai dengan tanggal 31 Mei 2022 sudah mencapai 28,37 persen.

Baca Juga :  Ansar Ahmad Bicara Toleransi Beragama Saat Menghadiri Perayaan Natal Oikoumene Kepri di Pacific Hotel

Selanjutnya realisasi pendapatan APBD Provinsi Kepri tahun 2022 sampai dengan 10 Juni 2022 telah mencapai 35,81 persen yang terdiri dari pendapatan asli daerah, pendapat transfer, dan lain-lain pendapatan yang sah.

Gubernur Kepri Ansar Ahmad menjelaskan, dibutuhkan dua prasyarat untuk meningkatkan pendapatan asli daerah. Pertama, intensifikasi pungutan daerah, seperti pajak kendaraan bermotor, pajak air permukaan, dan pajak air di bawah tanah. Kedua adalah menggencarkan ekstensifikasi dengan pemetaan potensi-potensi pendapatan lain yang masih bisa dikejar dan didorong. (yen)

Editor: Sigik RS

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *