banner 728x90
Ketua Lembaga Adat Melayu (LAM) Provinsi Kepulauan Riau H Abdul Razak memperlihatkan bentuk baru bross atau hiasan tanjak LAM Kepri, Kamis (9/6/2022). F- yen/suaraserumpun.com

Bross Tanjak LAM Kepri Resmi Berubah, Pahami Filosofi Bentuk yang Baru

Komentar
X
Bagikan

Tanjungpinang, suaraserumpun.com – Bross atau hiasan untuk tanjak Lembaga Adat Melayu (LAM) Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) resmi berubah bentuk, sejak 25 Mei 2022 lalu. Berikut ini pahami filosofi bentuk bross tanjak LAM Kepri yang baru tersebut.

Perubahan bross atau hiasan tanjak LAM Kepri tersebut diumumkan Ketua LAM Kepri H Abdul Razak dan sejumlah pengurus LAM Kepri, di Tanjungpinang, Kamis (9/6/2022). Selain itu, hadir sejumlah perwakilan LAM kabupaten/kota lainnya.

Dalam jumpa pers tersebut, Ketua LAM Kepri H Abdul Razak menerangkan, LAM Kepri awalnya sudah punya bross atau hiasan tanjak, pada tahun 2006 lalu. Bross tanjak LAM Kepri saat itu (yang lama), berbentuk bintang 14 dan menyerupai matahari yang bertahtakan bulan sabit. Namun, bentuk ini sama dengan bross tanjak yang diperuntukkan bagi sultan dan datuk di negara Malaysia.

“Jadi, dalam kegiatan resmi di Malaysia itu, mereka pakai bross tanjak seperti bross LAM Kepri sebelumnya (yang lama). Untuk menjaga harga diri kita, marwah dan martabat kita, makanya kita ubah bentuk bross tanjak LAM Kepri,” tegas Abdul Razak.

Bentuk lama bross atau hiasan tanjak LAM Kepri, yang tidak digunakan lagi. F- yen/suaraserumpun.com

Jika LAM Kepri diundang ke Malaysia, lanjut Abdul Razak, maka dari LAM Kepri memakai bross (hiasan) tanjak yang baru ini. Bross tanjak yang baru ini akan digunakan oleh LAM se-Provinsi Kepri, Gubernur dan Wakil Gubernur Kepri serta pejabat pemerintahan lainnya.

Baca Juga :  Info Penerbangan Terkini, Lion Air Buka Rute Batam-Pontianak PP

“Jadi ke depannya, bross tanjak yang dipakai dalam acara resmi itu, hanya satu bentuk saja. Yaitu, bross yang baru ini. Ini, sudah resmi digunakan pada saat halalbihalal LAM Kepri, 25 Mei 2022 lalu,” jelas Abdul Razak.

“Jadi, terhitung tanggal 25 Mei 2022 pula, bentuk bross yang lama itu, tidak bisa digunakan lagi pada tanjak-tanjak kita di Kepri ini,” sambungnya.

Filosofi dan Bentuk Bross yang Baru
Pada kesempatan tersebut, Teja Alhab pengurus LAM Kepri menambahkan, bentuk bross yang baru untuk hiasan tanjak LAM Kepri itu dibuat berdasarkan referensi hiasan tanjak yang digunakan Sultan Riau-Lingga terakhir, yaitu Sultan Abdurrahman Muazzamshah II. Kemudian, direka sesuai untuk digunakan sebagai hiasan kepala kebesaran LAM Kepri.

Bentuk baru bross atau hiasan tanjak LAM Kepri. F- yen/suaraserumpun.com

Bross tanjak LAM Kepri ini berbentuk Anak Bulan Sabit bertahtakan permata dengan Bintang pecah 5. Ini sebagai lambang Melayu Adat Bersendikan Syarak, dan Syarak bersendikan Kitabullah. Dan juga sebagai lambang dari Pancasila. Kemudian, di tengah Bintang 5 terdapat pula logo LAM Kepri.

Baca Juga :  Yansen Marlan Terpilih Jadi Ketua KBPPAL Tanjungpinang-Bintan

“Nah, untuk nama bross yang baru ini, akan kami bicarakan nantinya. Yang jelas, bross ini akan menjadi hiasan pada tanjak Dendam Tak Sudah yang merupakan nama tanjak kebesaran LAM Kepri, dari 100 jenis tanjak yang ada di Kepri,” terang Teja Alhab.

Makna Tanjak
Di lain hal, Teja Alhab juga menerangkan makna tanjak sebagai tempat menempelnya bross (hiasan) LAM Kepri tersebut. Tanjak bermula dari perkataan Tanah Yang Dipijak. Berdasarkan sejarah, Laksamana Hang Tuah mengatakan, cara hidup orang Melayu bijak. Dan sangat paham membaca tanda zaman “alif, ba, ta” tak lekang oleh panas dan tak lapuk oleh hujan.

Ketua dan pengurus LAM Kepri menggelar jumpa pers tentang perubahan bentuk bross atau hiasan tanjak LAM Kepri di Tanjungpinang, Kamis (9/6/2022). Pada kesempatan tersebut, Teja Alhab menjelaskan sepintas tentang makna tanjak Dendam Tak Sudah. F- yen/suaraserumpun.com

“Agama bangsa dan tanah air. Agama simboliknya adalah Alquran. Bangsa simboliknya adalah keris, tanah air simboliknya adalah tanjak. Maka, tanjak ni sebenarnya melambangkan kepada tanah air,” jelas Teja Alhab.

Baca Juga :  RSUD Bintan Mengoperasikan Alat RT-PCR, Hasilnya Akurat

“Tanjak itu banyak jenisnya. Kalau tanjak kebesaran LAM Kepri, adalah tanjak jenis Dendam Tak Sudah,” demikian ditambahkan Teja Alhab yang dibenarkan Ketua LAM Kepri Abdul Razak, serta pengurus LAM Kepri lainnya. (yen)

Editor: Sigik RS

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *