Jakarta, suaraserumpun.com – Ketum Demokrat H Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan nonton bareng, saat Mitch Evans menjuarai balapan Formula E 2022 di Jakarta, Sabtu (4/6/2022). AHY dan Anies Baswedan terlihat akrab saat menyaksikan balapan Formula E Jakarta 2022 yang digelar di Ancol, Jakarta Utara.
Mitch Evans tampil sebagai pemenang Formula E Jakarta 2022. Ia melakukannya usai menyalip Jean-Eric Vergne dan sukses mempertahankan posisi dalam momen penuh ketegangan. Dalam balapan Formula E Jakarta 2022 di Jakarta International e-Prix Circuit, Sabtu (4/6/2022), Jean-Eric Vergne si peraih pole pada awalnya terlihat akan mulus melaju untuk meraih kemenangan di balapan ini.
Namun, saat balapan seri kesembilan Formula E 2022 itu memasuki menit-menit akhir, Mitch Evans melakukan sebuah manuver cantik di bagian dalam lintasan. Ia pun sukses memimpin balapan usai melewati Vergne. Mitch Evans menjadi pebalap pertama yang mencapai garis finis, dan menjuarai Formula E Jakarta 2022. Posisi kedua ditempati Jean-Eric Vergne, dan Edoardo Mortara turut naik podium.
Dalam balapan tersebut, AHY dan Anies Baswedan terlihat akrab berbincang. AHY selama ini dikenal menaruh perhatian khusus terhadap energi baru dan terbarukan (EBT) termasuk mobil listrik. AHY mengapresiasi lomba Formula E sebagai salah satu bentuk pencapaian untuk transisi energi bersih yang lebih cepat. Anies-AHY belakangan gencar disebut-sebut sebagai pasangan kuda hitam di antara pasangan-pasangan bakal capres-cawapres lainnya.
Dalam survei nasional yang dilakukan pada periode 23-28 Mei 2022 oleh Indonesia Political Opinion, pasangan Anies-AHY memperoleh elektabilitas 27,1 persen, lebih tinggi dari pasangan Puan Maharani-Ganjar Pranowo (26,8 persen), Airlangga Hartarto-Ganjar Pranowo (18,5 persen), atau Puan Maharani-Erick Thohir (14,6 persen). Tingkat kepercayaan survei ini adalah 95 persen, dengan margin of error 2,9 persen.
Anies-AHY berdua dianggap paling pas mewakili kekuatan nasionalis-religius yang selama ini mewarnai panggung politik Indonesia, sekaligus mengakhiri politik polarisasi yang nyaris membelah Indonesia.
Selain itu, dengan usia 40-50-an tahun, keduanya dianggap lebih tepat mewakili anak-anak muda Indonesia yang jumlahnya kian mendominasi masyarakat Indonesia. Diperkirakan pada pemilu 2024, jumlah pemilih muda mencapai sekitar 65% dari Daftar Pemilih Tetap (DPT).
Keduanya juga memiliki kapasitas dan kapabilitas untuk memimpin arus perubahan serta perbaikan di Indonesia, dan juga kembali membawa Indonesia menjadi warga dunia yang aktif terlibat ikut menyelesaikan berbagai persoalan global. (yen)
Editor: Sigik RS