banner 728x90
Gubernur Kepri Ansar Ahmad bersama Bambang Soesatyo Ketua MPR RI meninjau lokasi landing point megaproyek jembatan Batam-Bintan di sisi Pulau Bintan, Kamis (17/3/2022). F-Istimewa/Diskominfo Kepri

Segera Dilelang, Ansar dan Bamsoet Tinjau Landing Point Megaproyek Berinvestasi Rp18,27 Triliun

Komentar
X
Bagikan

Bintan, suaraserumpun.com – Pembangunan jembatan Batam-Bintan direncanakan bakal memulai proses lelang, dua bulan mendatang. Sebelum dilelang, Gubernur Kepri H Ansar Ahmad bersama Ketua MPR RI Bambang Soesatyo (Bamsoet) meninjau landing poin atau lokaasi titik pancang akhir megaproyek berinvestasi Rp18,27 triliun tersebut, Kamis (17/3/2022).

Pada saat peninjauan landing point proyek jembatan Batam-Bintan di Bintan tersebut, Bamsoet menekankan, pekerjaan proyek jembatan yang menghubungkan Pulau Batam dan Bintan Provinsi Kepulauan Riau tersebut berjalan sesuai dengan progresnya.

“Tahun 2022 ini, sudah bisa dilakukan pelelangan dan groundbreaking oleh Presiden RI,” kata Bamsoet.

Bamsoet meyakini pembangunan jembatan Batam-Bintan akan memberikan efek positif kepada masyarakat dan perekonomian Provinsi Kepulauan Riau secara umum.

Baca Juga :  Serah Terima Hibah Aset di Kepri, KPK: Yang Menang Masyarakat

“Bagi kami, melihat kebutuhan jembatan Batam-Bintan ini sangat penting dalam menghubungkan perekonomian Bintan dan Batam,” ucap Bamsoet.

Gubernur Kepulauan Riau Ansar Ahmad menyatakan, dari informasi yang diperoleh dari Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas), proses pelelangan pembangunan jembatan Batam-Bintan akan dilaksanakan dua bulan mendatang.

“Kemarin, informasi yang disampaikan langsung oleh Bapak Menteri Bappenas dan Menteri PU di Kalimantan. Insya Allah, pelelangan segera dilaksanakan dua bulan lagi. Mungkin dari sisi Pulau Batam dulu. Karena, itu dari non pemerintah,” jelas Ansar Ahmad.

Baca Juga :  Polda Kepri Gelar Kejuaraan Tenis Lapangan Menjelang Hari Bhayangkara

Ansar Ahmad menyebutkan, Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau saat ini, tengah fokus menyelesaikan dokumen pembebasan lahan yang akan dipergunakan untuk pembangunan jembatan Batam-Bintan.

“Sejauh ini tidak ada permasalahan dalam proses pembebasan lahan,” ujar Ansar Ahmad.

Ansar menegaskan, banyak investor yang berminat menanamkan modalnya dalam pembangunan jembatan Batam-Bintan ini.

Saat ini, status penyiapan proyek KPBU jembatan Batam-Bintan sedang dalam proses penyelesaian Final Business Case (FBC). Rencana panjang jalan dan jembatan Batam-Bintan ini, 14,74 kilometer, dengan total nilai konstruksi sebesar Rp13,123 triliun. Sedangkan nilai investasinya sebesar Rp18,27 triliun.

Nilai investasi itu terdiri dari dukungan pemerintah sebesar Rp3,34 triliun bersumber dana PHLN, dan telah masuk dalam greenbook, serta porsi KPBU dengan nilai konstruksi sebesar Rp9,78 triliun dengan nilai investasi sebesar Rp13,85 triliun.

Baca Juga :  Gubernur Kepri Langsung Kunker ke Kabupaten Lingga, Berikut Agenda Ansar Ahmad

Skema pengembalian investasi proyek KPBU jembatan Batam-Bintan menggunakan skema User Charge dengan masa konsesi selama 50 tahun, 3 tahun masa konstruksi dan 47 tahun masa operation dan maintenance.

Proses pengadaan Badan Usaha Pelaksana (BUP) direncanakan dimulai pada kuartal kedua, tahun 2022. Sedangkan untuk proses lainnya, itu ditargetkan selesai Maret 2022 ini. Tahun 2023 sudah dilakukan pembangunan konstruksi. (nurul atia)

Editor: Sigik RS

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *