banner 728x90
Skuat Lipervool berpesta di ruang ganti usai meraih trofi Carabao Cup 2021-2022 setelah mengalahkan Chelsea lewat adu penalti di Wembley Stadium, Minggu (27/2/2022) malam. F- istimewa/instagram@liverpool

Dramatis! Liverpool Juara Carabao Cup 2021-2022 dengan Skor 11-10

Komentar
X
Bagikan

Tanjungpinang, suaraserumpun.com – Liverpool akhirnya menjadi juara Carabao Cup 2021-2022, setelah menang secara dramatis lewat adu penalti versus Chelsea, Minggu (27/2/2022) malam WIB. Liverpool vs Chelsea berlangsung 120 menit di partai final dan berkesudahan dengan skor 11-10, untuk kemenangan Liverpool.

Liverpool versus Chelsea di dihelat di Wembley Stadium. Pada duel ini, Liverpool mendapat pukulan telak ketika Thiago Alcantara yang dipasang sebagai starter mendapat cedera saat pemanasan. Alhasil, Naby Keita harus masuk menggantikan Thiago di menit-menit akhir jelang kickoff.

Tanpa Thiago, Liverpool sempat kesulitan meladeni Chelsea di lini tengah. Mateo Kovacic dan N’Golo Kante mampu mendominasi Fabinho, Keita, dan Jordan Henderson.

Pada menit keenam, Chelsea mendapat peluang pertamanya lewat serangan balik. Dalam posisi empat pemain menyerang, Chelsea mampu menembus pertahanan Liverpool dari sisi kanan.

Cesar Azpilicueta memberikan umpan tarik yang disambut sepakan Christian Pulisic di kotak penalti tapi tepat di pelukan Caoimhin Kelleher.

Liverpool coba keluar dari tekanan Chelsea pelan-pelan. Peluang pertama didapat di menit ke-17 saat crossing Trent Alexander-Arnold menemui Sadio Mane di kotak penalti, tapi bola sundulannya melebar.

Setelah laga berjalan 25 menit, Liverpool gantian mendominasi tapi masih kesulitan menciptakan peluang. Pada menit ke-30, Mane membuang peluang lagi saat berada di depan gawang Chelsea. Skor 0-0 sampai babak pertama tuntas.

Memasuki babak kedua, Chelsea langsung tancap gas untuk membahayakan gawang Liverpool di menit ke-49 lewat Mount yang berada bebas di kotak penalti, usai lolos dari jebakan offside. Meski tinggal menaklukkan Kelleher, sepakan Mount malah menerpa tiang dalam dan gagal jadi gol.

Baca Juga :  Jelang Imlek, Polisi Karimun Gelar Rapat Koordinasi Lintas Sektoral

Liverpool mampu mengancam pertama kalinya di babak ini lewat Salah pada menit ke-64. Diawali kesalahan oper Mendy yang jatuh di kaki pemain Liverpool dan diteruskan dengan umpan terobosan ke sisi kiri. Salah berlari bebas menyambut umpan tersebut dan mampu menaklukkan Mendy dalam duel satu lawan satu.

Tapi, Thiago Silva dengan cepat menyapu bola sebelum bergulir ke dalam gawang. Tiga menit kemudian, Liverpool bisa mencetak gol lewat Joel Matip meneruskan situasi sepakan bebas.

Dari bola free kick Trent, Mane yang maju di tiang jauh menyundul ke lagi dan dimasukkan ke gawang oleh Joel Matip. Gol itu lantas dianulir VAR. Karena Virgil van Dijk dianggap melanggar Reece James dalam prosesnya.

Liverpool kembali menyerang pada menit ke-75 lewat Luis Diaz yang menusuk dari sisi kiri dan mencoba menaklukkan Mendy dari sudut sempit, tapi bisa ditepis hingga berujung sepak pojok. Dua menit kemudian giliran Chelsea yang dianulir golnya setelah Kai Havertz menjebol gawang Kelleher dari umpan tarik Timo Werner. VAR menyebut Werner dalam posisi offside saat menerima bola.

Baca Juga :  Ansar Ahmad: Pengembangan Rempang dengan Nilai Investasi Rp150 Triliun, Ini Kesempatan Anak Kepri

Mendy lagi-lagi jadi penyelamat untuk Chelsea ketika dia menepis bola tandukan Van Dijk dari jarak dekat di menit ke-90, meneruskan korner Trent Alexander-Arnold.

Di menit akhir injury time giliran Chelsea yang mengancam gawang Liverpool. Kelleher dengan sigap menepis bola sepakan Lukaku dari jarak dekat.

Skor 0-0 bertahan hingga waktu normal Chelsea vs Liverpool habis, sehingga harus dilanjutkan ke extra time 2×15 menit.

Chelsea mencetak gol duluan di babak pertama extra time, tepatnya di menit ke-97 lewat Lukaku tapi dianulir VAR karena offside, saat menerima umpan terobosan Trevoh Chalobah. 15 menit pertama, skor tetap 0-0.

Memasuki perpanjangan waktu 15 menit kedua, Chelsea mencetak gol lagi lewat Havertz yang masuk dari sisi kiri dan menyepak bola ke gawang Kelleher. Tapi, VAR lagi-lagi menganulir karena sudah terjebak offside.

Chelsea berupaya mencari gol tapi pertahanan Liverpool masih sulit ditembus. Melihat kemungkinan laga dituntaskan lewat adu penalti, Chelsea memasukkan Kepa Arrizabalaga menggantikan Edouard Mendy.

Euforia pemain Liverpool usai laga final Carabao Cup melawan Chelsea. F- istimewa/instagram@liverpool

Adu Penalti

Liverpool mendapat kesempatan pertama mengambil penalti dan James Milner sebagai eksekutor sukses menyarangkan bola ke kiri bawah gawang Kepa.

Penendang pertama Chelsea Marcos Alonso juga sukses menaklukkan Kelleher untuk membuat skor sama 1-1. Eksekutor kedua Liverpool Fabinho mampu menaklukan Kepa.

Chelsea menyamakan skor 2-2 lewat penalti Lukaku sebelum Van Dijk menaklukkan Kepa untuk mengembalikan keunggulan Liverpool jadi 3-2. Kai Havertz membuat skor jadi 3-3.

Baca Juga :  5 Februari, KPU Bintan Mulai Mendistribusikan Logistik Pemilu 2024 ke Tambelan

Skor jadi 4-3 untuk Liverpool saat Trent melepaskan tembakan ke kiri Kepa dan disamakan lagi oleh Reece James menjadi 4-4. Penalti lanjut ke sudden death setelah Salah dan Jorginho sebagai eksekutor kelima sukses menunaikan tugasnya.

Seluruh penendang dari Liverpool dan Chelsea sukses hingga masing-masing kiper harus maju di kesempatan ke-11. Kelleher mampu menunaikan tugas sebelum tendangan Kepa melambung sehingga memberikan kemenangan 11-10 untuk Liverpool.

Pemain dan pelatih Liverpool mengangkat trofi Carabao Cup setelah menang atas Chelsea di laga final, Minggu (27/2/2022) malam WIB. F- istimewa/instagram@liverpool

Sembilan Kali

Hasil ini membuktikan Liverpool memang rajanya Piala Liga Inggris. Trofi kesembilan diraih usai mengalahkan Chelsea lewat adu penalti. Liverpool pun berhak atas trofi kesembilan di turnamen ini, atau yang pertama sejak tahun 2012.

Kini, Liverpool sendirian lagi menguasai daftar teratas tim dengan trofi Piala Liga Inggris (Carabao Cup), sekaligus jadi tim paling sering melaju ke partai puncak, yakni 13 kali.

Sebab musim lalu, Manchester City mampu menyamai torehan trofi Liverpool itu setelah memenanginya selama empat musim beruntun. Manc City kini berada di posisi kedua dengan delapan trofi.

Chelsea, Aston Villa, dan Manchester United berurutan dengan lima trofi. Chelsea untuk kedua kalinya dalam empat tahun terakhir gagal jadi juara Piala Liga Inggris, setelah terakhir berjaya pada 2015 dengan mengalahkan Tottenham Hotspur 2-0. (nurul atia)

Editor: Sigik RS

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *