Bintan, suaraserumpun.com – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bintan ingin meraih penghargaan Kabupaten Layak Anak (KLA) tingkat nasional lagi, pada tahun 2022 ini. Pemkab Bintan melalui Dinas Pemberdayaan, Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3P2KB) Bintan menggelar rapat koordinasi Gugus Tugas KLA, guna meraih penghargaan tersebut.
Rakor dilaksanakan di Ruang Rapat 2 Kantor Bupati Bintan, Jumat (25/2/2022). Rapat yang dipimpin oleh Sekretaris Daerah Kabupaten Bintan Drs Adi Prihantara MM ini dihadiri sejumlah OPD Bintan. Serta stakeholder terkait. Rakor ini guna mengevaluasi penyediaan data untuk penilaian KLA Tahun 2022.
Sekda Bintan Adi Prihantara menyampaikan, Pemerintah Kabupaten Bintan senantiasa berkomitmen dalam pemenuhan kebutuhan anak di Kabupaten Bintan. Untuk itu, dibutuhkan keterlibatan semua pihak termasuk peran yang diperlukan dalam bentuk program dan usaha yang harus bisa memberikan pelayanan yang ramah anak.
“Hasil evaluasi tahun lalu tentu harus diperbaiki dan dijadikan masukan, dan kita harus memiliki interpretasi, persepsi dan sudut pandang yang sama. Agar, bagaimana peran pemerintah dalam memberikan pelayanan ramah anak bisa berjalan maksimal. Jadi melalui gugus tugas hendaknya dapat diwujudkan dalam bentuk program dan usaha di semua leading sektor,” ujarnya.
Kepala Dinas Pemberdayaan, Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3P2KB) Bintan, Aupa Samake menuturkan, variabel KLA terdapat lima kluster yang harus dipersiapkan. Diantaranya hak sipil dan kebebasan, hak pengasuhan atau pengasuhan alternatif, hak pendidikan, pemanfaatan waktu luang dan budaya, hak kesehatan dan kesejahteraan serta hak perlindungan. Variabel KLA sangat banyak, diantaranya menyediakan taman, sekolah, dan fasilitas lainnya yang ramah anak.
Pada tahun 2018, 2019 dan 2021, Kabupaten Bintan mendapatkan penghargaan KLA di tingkat nasional.
“Target pada tahun ini tentu, Pemkab Bintan bisa kembali mendapatkan penghargaan KLA. Serta dapat meningkatkan indikator variabel. Sehingga hal ini diperlukan dukungan dari semua pihak untuk mewujudkannya,” tutupnya. (nurul atia)
Editor: Sigik RS