banner 728x90
Gubernur Kepri Ansar Ahmad melakukan peletakan batu pertama pembangunan sekretariat Keluarga Besar Maumere (KBM) di sela pengukuhan pengurus Flobamorata Karimun, Senin (14/2/2022). F- Istimewa/Diskominfo Kepri

Ansar Ahmad Mengawali Pembangunan Sekretariat KBM

Komentar
X
Bagikan

Karimun, suaraserumpun.com – Gubernur Kepulauan Riau H Ansar Ahmad mengukuhkan pengurus Keluarga Besar Flobamorata Kabupaten Karimun periode 2022-2025. Pengukuhan dilaksanakan di halaman Gereja Katolik HKY Sungai Bati Karimun, Senin (14/2/2022). Sekaligus mengawali pembangunan sekretariat KBM.

Flobamorata adalah singkatan dari Flores, Sumba, Timur, Alor, dan Lumbata. Paguyuban ini merupakan organisasi sosial yang merupakan pengembangan dari Persatuan Keluarga Besar Flores (PKF).

Gubernur Kepri Ansar Ahmad tiba di lokasi acara disambut tarian, serta syair Maumere. Acara juga disejalankan dengan peletakan batu pertama pembangunan sekretariat Keluarga Besar Maumere (KBM) dan penyerahan bantuan alat pertanian.

Baca Juga :  PWI Buka Pendaftaran UKW, Berikut 12 Syarat dan Ketentuannya

Hadir dalam acara tersebut Bupati Karimun Aunur Rafiq, Ketua DPRD Karimun Yusuf Sirat dan anggota DPRD Karimun, Forkopimda Karimun atau yang mewakili, Ketua Umum Keluarga Besar Flobamorata Yohanes Moajeng, Ketua KBM Juliana, Staf Khusus Gubernur Nazaruddin, Ketua OPD Provinsi Kepri, serta tokoh masyarakat dan tokoh agama.

Dalam sambutannya, Gubernur Kepri Ansar Ahmad mengajak semua hadirin untuk bersyukur tinggal di Provinsi Kepri. Dengan posisi strategis berbatasan langsung dengan beberapa negara tetangga. Kepri merupakan wilayah di tengah jalur perdagangan dunia dan 4 choke point.

Baca Juga :  Gubernur Kepri dan Danlanud RHF Bahas Pengembangan Apron dan Baseops

“Karena itu selalu saya sampaikan, Kepri sejak dahulu menjadi daerah lintasan dan perantauan dari provinsi lain dan sebagian dari mereka bermukim,” kata Ansar Ahmad.

Menurut gubernur, begitu majemuknya suku bangsa di kepri namun dengan penghormatan terhadap adat setempat sebagai payung budaya.

“Sehingga semua suku bangsa dapat hidup berdampingan. Kalau kita dapat manage ini dengan baik. Akan menjadi kekuatan besar untuk pembangunan,” imbuh Gubernur Kepri.

Ansar Ahmad berpesan untuk tidak membeda-bedakan suku bangsa. Semua memiliki tanggung jawab dan kewajiban yang sama membangun Kepri.

Baca Juga :  Kejari Bintan Menyerahkan Kasus Pengrusakan Mangrove di Bintan Timur ke Penyidik DKLH Kepri

“Ini selalu saya dorong supaya ada rasa senasib sepenanggungan. Karena itulah kehidupan masyarakat Indonesia yang menjadi akar kegotongroyongan bangsa Indonesia,” tutup Ansar Ahmad. (nurul atia)

Editor: Sigik RS

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *