banner 728x90
Ansar Ahmad Gubernur Kepri membahas pertumbuhan ekonomi dan travel bubble dengan Menparekraf Sandiaga Uno saat berkunjung ke Kepri, baru-baru ini. F- nurul atia/suaraserumpun.com

Optimisme Ansar Ahmad Terjawab, Pertumbuhan Ekonomi Kepri Berbanding Terbalik dari Tahun 2020

Komentar
X
Bagikan

Tanjungpinang, suaraserumpun.com – Pertumbuhan ekonomi kumulatif Kepri naik signifikan, mencapai sebesar 3,43 persen (c-to-c) pada tahun 2021. Angka ini berbanding terbalik dengan pertumbuhan ekonomi pada tahun 2020, yang terkontraksi sebesar minus 3,80 (-3,8). Optimisme Ansar Ahmad Gubernur Kepri pun terjawab sudah.

Pertumbuhan ekonomi Kepri ini diketahui berdasarkan rilis Badan Pusat Statistik Provinsi Kepri, Senin (7/2/2022). Kabar yang menggembirakan ini sekaligus menandai optimisme terhadap pemulihan ekonomi Kepri semakin terjawab.

Semangat pemulihan ekonomi Kepri telah menjadi prioritas dalam pembangunan Kepri, sejak Gubernur Kepulauan Riau Ansar Ahmad SE MM dilantik pada awal tahun 2021. Saat itu, masih tinggi gelombang pandemi Covid-19.

Dari sisi perencanaan, kenaikan pertumbuhan ekonomi Kepri sebesar 3,43 persen pada tahun 2021 ini, mampu menyentuh target capaian pertumbuhan ekonomi sebagaimana yang telah ditetapkan bersama-sama dengan DPRD Kepri melalui Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) yaitu pada kisaran 1,5-3,5 persen.

Masih menurut rilis BPS Kepri, gambaran menguatnya tren pemulihan ekonomi Kepri juga dapat dilihat dari tingkat pertumbuhan ekonomi Triwulan IV 2021 Quartal to Quartal (Q-to-Q) sebesar 6,87 persen, dan tingkat pertumbuhan ekonomi Triwulan IV 2021 tahun ke tahun (Y-on-Y) sebesar 5,27 persen.

Baca Juga :  Plt Bupati Bintan Menyerahkan Laporan Keuangan ke BPK RI

Dengan tingkat pertumbuhan ekonomi yang tinggi ini, Kepri berpotensi kembali ke jalur asal sebagai barometer capaian perekonomian daerah di atas nasional. Dari catatan pertumbuhan ekonomi 2021, hanya pertumbuhan ekonomi c-to-c yang selisih tipis dengan pertumbuhan ekonomi nasional, yaitu 3,43 persen berbanding nasional sebesar 3,69 persen.

Sedangkan untuk pertumbuhan ekonomi Q-to-Q dan Y-on-Y, Kepri berada di atas tingkat nasional yaitu pertumbuhan ekonomi Q-to-Q pada tingkat 6,87 persen berbanding nasional sebesar 1,06% dan pertumbuhan ekonomi Y-on-Y pada tingkat 5,27 persen berbanding nasional sebesar 5,02 persen.

Dari komposisi sumber pertumbuhan, tren pemulihan ekonomi ini ditandai dengan andil tertinggi dari sektor Industri Pengolahan sebesar 2,63 persen; diikuti dengan kategori konstruksi sebesar 0,86 persen; dan kategori Informasi dan Komunikasi sebesar 0,30 persen. Besarnya andil industri pengolahan tidak dapat dinafikan turut mempengaruhi porsi pertumbuhan ekonomi Kepri (Q-to-Q) dan Y-on-Y) masing-masing dengan andil sebesar 2,72 persen dan 2,95 persen.

Baca Juga :  Ansar Ahmad Bahas PNBP Perizinan Pasir Laut dengan Sakti Wahyu Trenggono

Sedangkan dari segi pengeluaran, menguatnya komponen Ekspor Bersih dan Konsumsi Pemerintah turut mengirim sinyal positif akan berlanjutnya tren pemulihan ekonomi yang bisa berdampak terhadap meningkatnya daya saing dan kesejahteraan bagi masyarakat Kepri.

Gubernur Kepulauan Riau H Ansar Ahmad menyambut kabar gembira ini sembari mengajak semua komponen masyarakat Kepri untuk tetap optimis dan selalu berfikiran positif terhadap langkah-langkah yang telah dan akan terus diambil oleh pemerintah Provinsi Kepulauan Riau dalam memajukan perekonomian dan kesejahteraan masyarakat.

Kenaikan pertumbuhan ekonomi ini juga dapat dimaknai sebagai hasil pencapaian dari ikhtiar bersama dengan berbagai stakeholder selama ini sehingga berdampak positif terhadap pemulihan ekonomi. Di samping itu, patut disadari bahwa kata kunci lain dari keberlanjutan pemulihan ekonomi adalah dengan tetap konsisten menjaga dan mematuhi displin protokol dalam pencegahan penyebaran pandemi Covid-19, termasuk salah satunya dengan mengikuti program vaksinasi yang telah disediakan oleh pemerintah.

Baca Juga :  Kanwil Kemenag Kepri Menyeleksi Petugas Haji Daerah, Ini Syarat Prioritasnya

Momentum pemulihan ekonomi Kepri yang telah ditandai dengan kenaikan pertumbuhan di tahun 2021 perlu terus dijaga bersama-sama dan sinergis antar pemerintah, dunia usaha, industri, kalangan profesi dan berbagai unsur masyarakat lainnya. Hal ini akan tetap ditekankan sebagai strategi kolektif dalam merealisasikan target-target dalam agenda pemulihan ekonomi seperti dalam hal promosi dan pengembangan kawasan-kawasan unggulan baik dalam skema KEK maupun FTZ.

Program-program strategis lainnya untuk menggerakkan perekonomian masyarakat juga terus dikembangkan pada berbagai sektor seperti produktivitas dalam kegiatan produksi pertanian dan perikanan, kegiatan pariwisata dan ekonomi kreatif, UMKM, dan tidak kalah pentingnya dengan peningkatan aksesibilitas Teknologi Informasi dan Komunikasi.

“Saya lebih optimis lagi, ekonomi kita kan makin melejit setelah travel bubble berjalan maksimal. Kemudian, pengelolaan labuh jangkar akan kita kelola sepenuhnya,” sebut Ansar Ahmad menambahkan. (nurul atia)

Editor: Sigik RS

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *