banner 728x90
Ir Lamidi Penjabat Sekdaprov Kepri membuka kegiatan sosialisasi cegah paham radikalisme dan terorisme di Batam, Selasa lalu. F- Istimewa/Humas Pemprov Kepri

Lamidi: Waspada Terhadap Paparan Paham Radikalisme dan Terorisme

Komentar
X
Bagikan

Batam, suaraserumpun.com – Penjabat (Pj) Sekretaris Daerah Provinsi Kepri Ir Lamidi meminta para pemuda, mahasiswa dan semua lapisan masyarakat untuk memegang teguh, serta memahami dengan baik empat konsensus dasar berbangsa. Guna mencegah paham radikalisme. Juga mengontrol diri. agar tidak terjebak dalam tindakan menghina negara.

“Saya meminta kepada kita semua untuk waspada terhadap berbagai paparan paham radikalisme. Juga harus pandai-pandai mengontrol diri terhadap berbagai ucapan dan tindakan sehingga tidak tergelincir dan terkesan menghina negara,” ujar Lamidi saat membuka sosialisasi cegah paham radikalisme dan terorisme di Hotel Sahid, Batam, Selasa (21/12/2021) lalu.

Baca Juga :  Setelah Kantor Kejari Bintan Senilai Rp17 Miliar, Pemkab Bangun Makodim di Bintan Buyu

Menurut Lamidi, pemerintah perlu memberikan pemahaman tentang terorisme dan radikalisme tersebut agar semua lapisan masyarakat paham apa saja yang masuk kategori radikalisme dan terorisme sehingga tidak terjebak ke dalamnya.

Termasuk dalam menggunakan media sosial atau menyampaikan aspirasi pada unjuk rasa. Berniat atau tidak, rekam jejak seseorang telah tercatat pada pihak keamanan apabila ucapan maupun tindakannya mengarah pada radikalisme dan terorisme.

“Kerugiannya apa? Salah satunya adalah, jika saat mendapat kesempatan menduduki posisi tertentu, maka bisa batal karena ada rekam jejak yang tercatat tadi yang bertentangan. Bahkan catatannya sampai ke keluarga. Maka kita perlu waspada dan hati-hati terhadap semua ucapan daj tindakan yang dilakukan,” tutur Lamidi.

Baca Juga :  Sapi di Tanjunguban Pun Bikin Ulah, Lari ke Makam dan Berenang ke Sungai Ulu Riau

Lamidi juga mengingatkan para mahasiswa untuk waspada pada pemahaman-pemahaman radikal yang mengatasnamakan agama atau yang lainnya yang masuk dalam lingkungan kampus. Di kampus paling mudah menyebarkan berbagai pemahaman karena bisa gampang mengumpulkan mahasiswa. (nurul atia)

Editor: Sigik RS

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *