banner 728x90
Awan panas yang dikeluarkan dari gunung Semeru yang meletus di Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, Sabtu (4/12/2021) sore. F- Istimewa/warga

Gunung Semeru Meletus, Warga Panik Melihat Awan Panas

Komentar
X
Bagikan

Tanjungpinang, suaraserumpun.com – Gunung Semeru di Kabupaten Lumajang, Jawa Timur melutus, Sabtu (4/12/2021), sekitar pukul 15.00 WIB. Sejumlah video dan foto beredar. Warga panik karena melihat awan panas yang dikeluarkan dari puncak gunung Semeru tersebut.

Dikutip dari liputan6.com, sumber BPBD Jawa Timur melaporkan, semeru mengeluarkan awan panas yang turun mengarah Curah Kobokan. Warga pun diimbau menjahui daerah sekitar sungai yang berhulu di Gunung Semeru.

Belum ada laporan korban jiwa atas peristiwa ini. Dampak kerugian material saat ini masih didata. Tim reaksi cepat BPBD Jatim dan TRC PB BPBD Lumajang menuju lokasi untuk assesment dan melakukan evakuasi warga di sekitar Gunung Semeru.

Baca Juga :  Pesan Ansar Ahmad kepada Warga Kepri di Jabar Saat Halalbihalal

Sementara, sejumlah video dan foto beredar tentang kondisi puncak gunung Semeru yang mengeluarkan awan panas. Erupsi ini mengakibatkan warga panik dan berlarian di jalan menyelamatkan diri. Dari sejumlah video beredar di media sosial, Gunung Semeru erupsi sekitar pukul 15.00 WIB tadi. Tampak dalam video gunung tertinggi di Pulau Jawa itu mengeluarkan awan tebal.

“Allahuakbar, Astaghfirullah, ya Allah,” kata warga seperti terdengar dalam video yang beredar di sejumlah akun medsos.

Sementara sejumlah warga lainnya juga tampak panik berlarian dan berteriak melihat penampakan awan tebal dari arah Gunung Semeru.

Baca Juga :  Ansar Ahmad: Rp13,5 Miliar untuk Bantuan Gereja di Kota Batam

“Iya, meletus. Tepat jam 3 sore barusan, tadi. Gunung Semeru meletus d Lumajang. Warga panik, karena gunung Semeru yang meletus itu mengeluarkan awan panas,” kata Suyoto, seorang narasumber suaraserumpun.com yang berada di Surabaya.

Sampai saat ini, belum diketahui berapa kerugian materi maupun akibat lainnya dari bencana alam gunung Semeru yang meletus tersebut. (nurul atia)

Editor: Sigik RS

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *