Bintan, suaraserumpun.com – Pencapaian vaksinasi kelompok lanjut usia (lansia) di Kabupaten Bintan masih rendah, masih di bawah 50 persen. Satu di antara penyebabnya, karena lansia di Bintan ada yang malah diumpetin keluarganya saat vaksinator tiba di rumah mereka.
Berdasarkan data yang dilaporkan ke Satgas Penanganan Covid-19 Provinsi Kepri, untuk vaksinasi lansia dosis lengkap baru sekitar 3.977 orang, atau 45,17 persen. Justru itu, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Bintan dr Gama Af Isnaeni terus meminta kepada keluarga yang memiliki lansia, agar mengerti dengan usaha bersama menghadapi pandemi Covid-19 dengan vaksinasi.
dr Gama AF Isnaeni mengungkapkan, lansia jangan diumpetin atau disembunyikan lagi, saat tim kesehatan atau tenaga vaksinator hendak melakukan vaksinasi untuk lansia.
“Ya, ada lansia yang diumpetin keluarganya, saat vaksinator tiba. Kita minta jangan diumpetin. Karena, vaksinasi itu untuk kebaikan orang tua kita juga,” kata dr Gama Isnaeni.
dr Gama Isnaeni tidak menampik, bahwa capaian vaksinasi untuk para lansia di Bintan, masih rendah. Hal ini disebabkan berbagai faktor, mulai dari faktor kesehatan para lansia, hingga masalah izin dari keluarga.
“Jadi memang kendala kita itu, mendapatkan persetujuan dari pihak keluarga. Padahal kita tahu, vaksin ini penting untuk melindungi kita,” katanya.
Ia pun berharap, warga yang memiliki lansia untuk mengizinkan orang tuanya divaksin. Pihak kesehatan kata Gama, tentu akan melakukan yang terbaik sebelum melakukan vaksin terhadap para lansia.
“Tentunya akan dicek dulu kesehatannya melalui screening sebelum disuntik, jadi tidak serta merta kita asal suntik saja,” jelasnya.
Untuk vaksinasi dosis pertama pada lansia di Bintan, saat ini baru mencapai 5.375 orang atau baru 61,04 persen per 11 November 2021. Sedangkan untuk vaksinasi berusia 18 tahun ke atas telah mencapai 92.028 orang atau 86,04 persen, untuk dosis pertama. Sedangkan untuk dosis lengkap baru mencapai 72.395 orang atau 67,64 persen.
Sedangkan vaksinasi untuk pelajar anak remaja 12-17 tahun, dosis pertama telah mencapai 104,61 persen atau 17.350 pelajar dari sasaran target 16.586 pelajar. Sedangkan dosis kedua baru mencapai 88,70 persen atau 14.712 pelajar. (nurul atia)
Editor: Sigik RS