banner 728x90
Ansar Ahmad Gubernur Kepri menyampaikan tentang KEK dan investasi, serta potensi perikanan di Kepri kepada Forum Rekor/Ketua PTKIN se-Indonesia, Senin (8/11/2021). F- Istimewa/Humas Pemprov Kepri

Ansar Ahmad Mempromosikan KEK kepada Forum Rektor PTKIN Se-Indonesia

Komentar
X
Bagikan

Tanjungpinang, suaraserumpun.com – Ansar Ahmad mempromosikan tiga Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) dengan 424 PMA di Provinsi Kepri, kepada rombongan Rektor/Ketua Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (PTKIN) Se-Indonesia, dalam Focus Grup Discussion (FGD), Senin (8/11/2021). FGD ini dilaksanakan di Gedung Daerah Tanjungpinang.

Gubernur Kepri bersyukur, dengan adanya kunjungan para Rektor/Ketua PTKIN se-Indonesia ini menunjukkan pendidikan tinggi di Kepri yang semakin berkembang.

“Kami sangat senang dan menyambut baik kunjungannya ke Bumi Tanah Melayu. Jadikan dunia pendidikan tinggi sebagai salah satu sendi penguatan dalam pembangunan Kepri ke depannya,” kata Ansar Ahmad, saat bersilaturahmi bersama para Rektor/Ketua PTKIN se-Indonesia.

Dalam sambutannya, Gubernur Kepri memaparkan kondisi Provinsi Kepri dan keunggulan-keunggulan yang dimiliki. Diawali dengan kondisi geografis Provinsi Kepri yang berbentuk kepulauan. Memiliki luas lautan 96 persen dan luas daratan 4 persen, yang tersebar menjadi 2.408 pulau. 379 di antaranya berpenghuni. Juga dari 2.408 pulau tersebut Kepri memiliki 22 pulau terdepan.

Baca Juga :  Ansar dan Amsakar Kompak di Acara Halalbihalal Warga Batam

“Nah, Kepri ini awalnya merupakan satu kabupaten yang namanya Kabupaten Kepulauan Riau. Waktu itu rentang kendali kita luar biasa jauhnya antar pulau dalam satu kabupaten,” jelas Ansar Ahmad.

Gubernur Kepri menambahkan, setelah terjadi pemekaran, lahirlah Provinsi Kepulauan Riau dengan jumlah 7 kabupaten dan kota, yang sekarang sudah berumur 19 tahun. Lebih lanjut, Gubernur Kepri menjelaskan, membangun Kepri bukan hal yang mudah dengan karakteristik wilayah kepulauan dan indeks kemahalannya yang tinggi.

“Maka, kita terus membangun Kepri ini dengan prinsip-prinsip kesetaraan. Tidak boleh ada disparitas pembangunan antar wilayah perkotaan dengan wilayah pulau-pulau yang jauh,” jelas Gubernur Kepri.

Selain itu, Gubernur Kepri menuturkan, konektivitas menjadi sasaran utama pembangunan, apalagi Kepri ini posisinya strategis yang berhampiran dengan salah satu pusat perdagangan dunia. Oleh karena itu, untuk mengejar pembangunan di berbagai bidang diperlukan upaya dari seluruh stekholder dan masyarakat di Kepri.

“Namun, kita sangat bersyukur sampai saat ini sudah cukup banyak memanfaatkan mitra ekonomi dari Singapura yang bertetangga langsung dengan Kepri,” ungkap gubernur.

Baca Juga :  Ketentuan Terbaru Terbang Bersama Lion Air dan SUPER AIR JET, Anak 6-17 Tahun Bebas Rapid Tes

Oleh karena itu, lanjut Ansar Ahmad, pemerintah pusat memberikan Kepri diskresi khusus. Yaitu, dengan ditetapkannya kawasan-kawasan perekonomian bebas dan pelabuhan bebas yang disebut Free Trade Zone (FTZ) yang ada di Pulau Batam, Bintan dan Karimun.

“Hari ini, sudah ada 424 Penanam Modal Asing (PMA) yang berdiri di Kepri. Makanya beberapa kawasan kita ditetapkan sebagai kawasan FTZ karena banyak sekali fasilitas diskresi, contohnya fiskal dan birokrasi yang diberikan Pemerintah Pusat,” terang Ansar Ahmad.

Selanjutnya, Ansar Ahmad menyebutkan Kepri juga mendapat prioritas 3 Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) yaitu yang pertama KEK Galang Batang Bintan. Kedua Nongsa Digital Part di Batam. Dan ketiga KEK Maintenance, Repair, and Overhaul (MRO) Batam Aero Teknik.

“Masih ada 5 KEK yang sedang diusulkan. Dan kami akan jadikan kawasan-kawasan ini sebagai grup tour untuk pertemuan ekonomi KEK,” imbuhnya.

Baca Juga :  Besok, Ansar Ahmad Bernostalgia di SMA Negeri 2 Tanjungpinang

Ketua Forum Rektor PTKIN Se-Indonesia Babun Suharto (Rektor UIN Kyai Haji Achmad Siddiq Jember) mengatakan, kunjungan Ini adalah impian luar biasa, karena geografis Kepri ini yang dihadapkan Malaysia dan Singapura. Dapat dijadikan sebagai pergurasi perbatasan yang bisa dijadikan model dari perguruan tinggi agama islam.

Rektor UIN Kyai Haji Achmad Siddiq Jember ini yakin, Gubernur Kepri memiliki komitmen untuk menjadikan moderasi beragama sebagai bagian dari landasan berfikir, bersikap, rumusan kebijakan, serta perencanaan program.

“Saya yakin apa yang telah disampaikan dari keinginan Pak Ansar Ahmad dalam penguatan komitmen menjadikan moderasi beragama, sebagai etalase wajah kelembagaan dan paradigma keilmuan,” terang Gus Babun.

Hadir dalam silaturahmi tersebut Ketua STAIN Sultan Abdurahman Kepri Muhammad Faisal, anggota Forum Rektor PTKIN se-Indonesia beserta istri. Sejumlah Kepala OPD provinsi, Staf Khusus Gubernur Kepri, Perwakilan Kanwil Kemenag Kepri dan sejumlah undangan. (nurul atia)

Editor: Sigik RS

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *