banner 728x90
Ansar Ahmad Gubernur Kepri berbagi kiat cara menangkal Covid-19 varian delta melalui virtual dari ruang kerjanya di Dompak, Tanjungpinang, Senin (25/10/2021). F- nurul atia/suaraserumpun.com

Kiat Ansar Ahmad Gubernur Kepulauan Riau Menangkal Covid-19 Varian Delta

Komentar
X
Bagikan

Tanjungpinang, suaraserumpun.com – Gubernur Kepulauan Riau H Ansar Ahmad berbagi kiat atau strategi, dalam menangkal penyebaran virus corona (Covid-19) varian delta. Strategi ini cukup jitu, untuk mencapai Provinsi Kepri berstatus PPKM Level 1.

Kiat menangkal Covid-19 varian delta ini disampaikan Ansar Ahmad pada saat menjadi narasumber di live streaming secara virtual di FMB91D_IKP, Senin (25/10/2021). Selain Gubernur Kepri Ansar Ahmad, narasumber lainnya adalah Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria, Kepala Desa Panggungharjo, Bantul, DIY dan Bupati Kudus, Jawa Tengah Hartopo. Host dalam acara ini adalah Diana Dwika.

Melalui program tersebut, Gubernur Kepri H Ansar Ahmad menyampaikan, Kepri sangat terbantu oleh percepatan vaksinasi, sebelum varian delta mulai masuk ke Indonesia. Gencarnya vaksinasi di Kepri sebelum merebaknya Covid-19 varian delta disinyalir menjadi alasan gelombang kedua Covid-19 di Kepri tidak separah daerah lain.

Baca Juga :  Wow! Desa Pangkil Punya Pompong Cepat Senilai Rp445 Juta

“Saat itu sebelum bulan Juli kita sudah melakukan upaya masif vaksinasi. Ternyata memang vaksinasi yang kita lakukan itu berhasil membentuknya kekebalan komunal. Terlebih saat itu kita banyak menggunakan vaksin AstraZeneca,” ungkap Ansar Ahmad.

Vaksin AstraZeneca memang secara klinis mampu memberikan perlawanan lebih terhadap virus Covid-19. Gubernur Kepri pun menjelaskan bila saat itu masih banyak masyarakat yang terpengaruh dengan rumor tentang efek pascavaksin AstraZeneca. Namun Pemprov Kepri menggunakan strategi atau kiat, dengan cara menggaet tokoh-tokoh agama dan masyarakat untuk terlebih dahulu divaksin. Sehingga masyarakat mulai menerima vaksin AstraZeneca.

“Kita mengajak seluruh imam, bilal, dan penceramah termasuk tokoh-tokoh agama yang lain untuk divaksin agar bisa menjadi bukti bahwa memang vaksin itu aman dan halal,” kata Gubernur Kepri.

Baca Juga :  Presiden RI dan PM Malaysia Menyepakati Perlindungan TKI dan Pembukaan Perbatasan Negara

Provinsi Kepri beberapa kali menerima stok vaksin dari daerah lain yang merasa tidak sanggup untuk menghabiskan stok vaksin tersebut. Provinsi Kepri memang terbukti selalu mampu menghabiskan stok vaksin yang diterima dari pemerintah pusat.

Keberhasilan menghabiskan stok vaksin di Kepri merupakan upaya kerja sama dengan Forkompimda. Seluruh stakeholder di Kepri mulai dari TNI/Polri, Kejaksaan, instansi vertikal lainnya, sampai dengan asosiasi pengusaha swasta menepuk program masing-masing untuk vaksinasi.

“Semua Forkompimda di Kepri ini sangat kompak sekali. Polda Kepri misalnya punya program Vaksinasi Menjangkau Pulau atau Nasi Kapau. Lalu Korem 033 punya Vaksinasi mobile Gurindam 12, Lantamal IV punya vaksinasi masyarakat pesisir, jadi ada banyak sekali vaksinasi yang dilakukan instansi,” jelas Gubernur.

Baca Juga :  Peduli Penghijauan, Kapolda Kepri Tanam Bibit Mangga di Belakang Lapangan Tembak

Mengenai kenaikan kasus Covid-19 di Singapura dan dampaknya terhadap Kepri, Ansar Ahmad menjelaskan, Kepri tidak merasakan dampak yang signifikan. Hal itu dikarenakan saat ini pembukaan perbatasan antara Singapura dan Kepri, masih sebatas pemulangan Pekerja Migran Indonesia (PMI).

“PMI yang masuk ke Kepri pun terus kita berikan protokol kesehatan yang ketat. Sehingga meminimalisir penularan,” ucapnya.

Pemerintah Provinsi Kepri memang selalu patuh terhadap instruksi dari pemerintah pusat. Termasuk terkait rencana pemberian izin wisatawan Singapura berlibur ke kawasan wisata khusus di Kepri. Seperti Lagoi Bintan dan Nongsa Point Marina di Batam, masih menunggu kebijakan dari pemerintah pusat. (nurul atia)

Editor: Sigik RS

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *