Tanjungpinang, suaraserumpun.com – Gubernur Kepulauan Riau H Ansar Ahmad menemui Menteri Kelautan dan Perikanan RI Sakti Wahyu Trenggono, di Jakarta, Senin (19/10). Dalam pertemuan itu, Ansar Ahmad dan Menteri KP membicarakan tentang program kelautan dan perikanan di Kepulauan Riau. Termasuk jaminan pemerintah terhadap nelayan melalui asuransi.
Pembahasan program tersebut bertujuan, agar masyarakat nelayan di Kepri bisa lebih maju dan berkembang. Sehingga bisa menopang kesejahteraan para nelayan yang ada. Dalam pertemuan terbatas itu, Gubernur Kepri memaparkan segala potensi kelautan dan perikanan di Kepr.
Khusus di Natuna, telah dirancang untuk menjadi menjadi sentra perikanan nasional di wilayah Barat. Hal ini didukung dengan kondisi geografis daerah Natuna yang berada di laut lepas dengan kualitas serta kuantitas ikan yang melimpah. Selain kuantitas ikannya banyak, kualitasnya juga bernilai ekspor. Ditambah lagi memang berbatasan langsung dengan sejumlah negara tetangga. Dan tidak hanya untuk Natuna, tapi perikanan juga menjadi komoditi unggulan ke depan, bagi Kepulauan Riau.
“Potensi-potensi di Kepri itu yang kita sampaikan kepada Pak Menteri Kelautan dan Perikanan semalam,” kata Ansar Ahmad saat memberikan keterangan pers, Selasa (19/10/2021).
Menurut Ansar Ahmad, dalam pertemuan itu, Menteri KKP RI menjelaskan, pemerintah pusat akan mendorong terus kesejahteraan masyarakat nelayan di daerah, termasuk di Kepulauan Riau melalui program-program unggulannya.
“Pemerintah pusat akan menjamin kesejahteraan dan kesehatan masyarakat nelayan melalui jaminan asurasi nelayan,” ucap Ansar Ahmad.
Selain itu, lanjut Ansar Ahmad, turut dibahas tentang pemberdayaan masyarakat nelayan dan pengembangan budi daya perikanan di Kepulauan Riau. Di dalamnya ada pembinaan dan penyertaan modal bagi nelayan. Dengan demikian kesejahteraan nelayan bisa terjamin dan kelestarian ikan juga bisa terjaga.
“Untuk mewujudkan program ini, kita membutuhkan dukungan pemerintah pusat. Kita minta agar program pemberdayaan masyarakat dan pengembangan budi daya ini dapat diprioritaskan di Kepri,” kata Ansar Ahmad menambahkan. (nurul atia)
Editor: Sigik RS