banner 728x90
Pelajar SMP di Kota Tanjungpinang masih menjalani proses belajar dari rumah secara daring.

1 Oktober Dimulai PTM Terbatas di Kepri, Warga: Terima Kasih Pak Gubernur Ansar

Komentar
X
Bagikan

KEPULAUANRIAU (suaraserumpun) – Warga Tanjungpinang menyambut baik dengan kebijakan Gubernur Kepri H Ansar Ahmad, tentang Pembelajaran Tatap Muka (PTM) terbatas, yang dimulai 1 Oktober 2021 mendatang. Warga yakin, kebijakan ini akan meningkatkan kualitas pendidikan anak.

Mega, orangtua murid SMP di Kota Tanjungpinang mengatakan, sudah hampir dua tahun, anak-anak belajar dari rumah selama masa pandemi Covid-19. Harus diakui, tidak banyak materi pelajaran yang bisa diserap oleh anak, ketika belajar secara daring.

Di Tanjungpinang, jelas Mega, beberapa pekan lalu sudah dijalankan belajar tatap muka di sekolah secara terbatas. Namun, diurungkan lagi, karena kebijakan Gubernur Kepri. Sebab, kondisi masih rawan dan belum seluruh anak SMP dan SMA yang disuntik vaksin.

“Kalau sekarang, kan sudah hampir seluruh anak diberi vaksin. Kalau memang 1 Oktober (2021) nanti dimulai PTM terbatas di seluruh Kepri, alhamdulillah. Terima kasih Pak Gubernur Ansar. Kami yakin, anak-anak akan bisa memahami materi pelajaran lebih bagus dibandingkan secara daring,” ujar Mega, Minggu (12/9/2021).

Baca Juga :  Dua Atlet PSHT Bintan Utara Berjaya di Kejurnas Silat Kapolri Cup I

“Kalau teknis PTM terbatas itu dijalankan secara ganti-gantian, tak masalah. Berarti, 3 kali anak belajar di sekolah dalam waktu seminggu,” katanya menambahkan.

Gubernur Kepulauan Riau H Ansar Ahmad optimis, Pembelajaran Tatap Muka (PTM) terbatas di Kepri yang akan dimulai 1 Oktober 2021 nanti, akan berjalan lancar. Mulai saat ini Pemprov Kepri sedang mengatur segala bentuk persiapannya. Agar kebijakan ini tidak menimbulkan prevalensi bagi penyebaran Covid-19 di Kepri.

Ansar Ahmad Gubernur Kepulauan Riau.

Karena, satu dari beberapa syarat yang harus dipenuhi agar PTM bisa diberlakukan itu, adalah vaksinasi. Maka PTM terbatas di Kepri ini diprioritaskan bagi pelajar dengan jenjang pendidikan SMP dan SMA/SMK/sederajat.

“Anak remaja yang sudah bisa divaksin adalah berusia 12-17 tahun. Usia tersebut merupakan usia anak SMP dan SMA sederajat. Merekalah yang kita prioritaskan untuk bisa ikut PTM terbatas,” kata Ansar Ahmad, melalui keterangan resmi yang diterima redaksi suaraserumpun.com, Minggu (12/9/2021) siang.

Baca Juga :  Rahma Belum Memberi Izin Dua Ritel Besar Buka di Tanjungpinang, Berikut Alasannya

Selain masalah vaksinasi sebagai syaratnya, sejak beberapa pekan lalu, Kepri masuk dalam status PPKM level 3. Ditambah lagi, pencapaian vaksinasi untuk anak remaja usia 12-17 tahun di Kepri sampai saat ini sudah mencapai 73 persen lebih, untuk dosis pertama. Sedangkan untuk dosis kedua mencapai 27 persen.

“Sebenarnya jika dilihat dari pencapaian target vaksinasi, persentase tersebut sudah memadai untuk diberlakukannya pembelajaran tatap muka di sekolah. Tapi minimal dosis pertama lah yang kita wajibkan,” ujar Gubernur Kepri.

Karena masih dalam suasana pandemi dan diberlakukan secara terbatas, lanjut Ansar Ahmad, maka PTM terbatas nantinya akan digelar dengan pembatasan-pembatasan tertentu. Kemudian, persiapan-persiapan harus dilakukan, menjelang dimulainya PTM terbatas, tanggal 1 Oktober 2021 nati. Persiapan itu untuk menjamin keamanan siswa. Mulai dari datang ke sekolah, belajar di kelas, hingga pulang dari sekolah.

Baca Juga :  Silaturahmi di Mentigi, Ansar Ahmad: Tahun Ini, Rp70 Miliar untuk Pembangunan di Bintan

“Nanti, kita akan lihat beberapa sekolah dulu. Dengan beberapa persyaratan, anak-anak itu sudah vaksinasi dua dosis, kemudian guru-gurunya juga sudah divaksin,” ujarnya.

Kemudian, lanjutnya, di masing-masing sekolah nantinya akan dibentuk Satgas Covid-19. Baik dari kalangan anak-anak didik, maupun dari tenaga pengajarnya.

“Kita semua memahami bahwa pendidikan dan kesehatan merupakan dua hal yang sama-sama penting. Maka dari itu, mengingat masih dalam kondisi Covid. Jadi kebijakan PTM kita ambil. Namun dengan pembatasan-pembatasan tertentu. Agar kesehatan juga bisa terjaga,” tegas Ansar Ahmad. (SS)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *