banner 728x90
Wella Mayangsari Andi Putra Ketua TP-PKK Kuantan Singingi mempromosikan kain batik bermotif harimau Sumatera.

Wella Mayangsari Ketua PKK Kuansing Kembangkan Kain Batik Bermotif Harimau Sumatera, Begini Mitosnya

Komentar
X
Bagikan

RIAU (suaraserumpun) – Wella Mayangsari Andi Putra Ketua Tim Penggerak PKK (TP-PKK) Kuantan Singingi (Kuansing), sedang gencar mengembangkan kain batik khas Kuansing bermotif harimau Sumatera. Begini mitos batik bermotif harimau Sumatera tersebut.

Baru-baru ini, Wella Mayangsari Ketua PKK Kuansing mengembangkan batik khas Kuansing bermotif pacu jalur dan perahu begandung. Bahkan, batik desain Wella Mayangsari tersebut dipromosikan ke tingkat nasional oleh Wike Julia. Pertengahan Agustus 2021 lalu, Wike Julia mengenakan hijab batik khas Kuansing pemberian dari Wella Mayangsari.

Batik khas Kuansing bermotif pacu jalur dan perahu begandung yang didesain Wella Mayangsari tersebut, tak cuma memiliki bentuk nan unik. Tapi, sekaligus memperkenalkan kebudayaan festival pacu jalur sebagai iven pariwisata internasional, yang digelar di Kuantan Singingi, Provinsi Riau. Bahkan, iven pacu jalur masuk kalender pariwisata nasional.

Baca Juga :  Mewujudkan Desa Digital, 75 Kades di Kuantan Singingi Teken MoU dengan gigades.id

“Batik khas Kuansing tersebut di-design lagsung oleh saya sendiri. Dan diaplikasikan oleh Gerai Batik Kuansing Batik Nagori,” ungkap Wella kepada suaraserumpun.com, pada pertengahan Agustus 2021 lalu.

Ternyata, Wella Mayangsari tak cuma mendesain batik bermotif pacu jalur dan perahu begandung. Kini, Wella Mayangsari Ketua PKK Kuansing sedang mengembangkan kain batik bermotif harimau Sumatera. Untuk tahap awal, Wella Mayangsari memperkenalkan kain batik bermotif harimau Sumatera itu di halaman rumah adat Kuantan Singingi. Kain bermotif harimau Sumatera ini akan dijadikan ikon (khas) baru bagi Kabupaten Kuantan Singingi, Provinsi Riau.

Baca Juga :  Pasien Bayar Pendonor Darah, Kopdar Audiensi ke Plt Bupati Bintan

“Kain bermotif harimau ini, desain kita sendiri,” kata Wella Mayangsari.

Kain batik bermotif harimau Sumatera khas Kuansing tersebut, mendapat dukungan Bupati Kuantan Singingi Andi Putra. Bahkan, Adi Putra memiliki makna dan arti tersendiri dari kain batik bermotif harimau Sumatera itu. Ada mitos tersendiri di mata Bupati Kuantan Singingi.

Wella Mayangsari Andi Putra dan kain batik khas Kuansing bermotif harimau Sumatera.

Andi Putra menjelaskan, orang Kuantan (Kuantan Singingi) dan harimau tidak bisa dipisahkan. Wujudnya mitos harimau perlu dipahami sebagai kearifan masyarakat tradisional yang patut dipelihara. Pewujudan mitos itu merupakan hasil dari ketelitian pemikiran nenek moyang, yang bijak membaca dan memahami fenomena alam. Mereka amat menghargai setiap potensi alam yang ada.

Baca Juga :  Pecahkan Rekor, Turnamen Voli Rantau Sialang Cup II Diikuti 101 Klub, Begini Pesan Sardiyono

Pemahaman itu dibina sesuai dengan konteks aturan hidup. Dan akhirnya dapat dimanfaatkan bagi keperluan, mengawal perlakuan masyarakat untuk membentuk kepribadian. Agar dapat menghargai bahwa makhluk selain manusia, juga berperan dalam membantu kehidupan mereka, menjadi sempurna.

“Tidak hanya di Rantau Kuantan saja. Mitos kearifan lokal harimau ini, pada umumnya lebih kurang sama populer di seluruh tamadun masyarakat Melayu,” demikian ditulis Andi Putra Bupati Kuantan Singingi dalam akun Instagram miliknya.

Kain batik khas Kuansing bermotif harimau Sumatera ini diharapkan menjadi ikon bagi PKK Kuantan Singingi, untuk mengembangkan hasil kerajinan masyarakat negeri Kuansing. (SS)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *