banner 728x90
Pintu masuk Telaga Bidadari di Muka Kuning, Batam ditutup dan dijaga oleh petugas.

Merenggut Nyawa, Telaga Bidadari Ditutup Sementara

Komentar
X
Bagikan

BATAM (suaraserumpun) – Rabu (11/8/2021) lalu, Telaga Bidadari waduk Muka Kuning, Batam merenggut nyawa. Sejak Jumat (13/8/2021), Telaga Bidadari ini ditutup sementara, oleh Direktorat Pengamanan Aset (Ditpam) Badan Pengusahaan (BP) Batam.

Ditpam BP Batam menutup akses serta melarang warga yang ingin memasuki Telaga Bidadari. Ditpam BP Batam juga akan melakukan penjagaan di kawasan tersebut agar kejadian serupa tidak terulang lagi. Hal ini dilakukan sebagai antisipasi muncul korban baru. Sebelumnya, warga meninggal dunia karena tenggelam, setelah berenang di telaga tersebut. Jenazah ditemukan dan telah dievakuasi oleh warga, beberapa saat usai kejadian, Rabu (11/8/2021).

Baca Juga :  Aunur Rafiq Tutup Turnamen Volly Antarsuku dan Paguyuban

Kurniawan selaku Kasubdit Pengamanan Aset dan Objek Vital Ditpam BP Batam mengatakan, kawasan tersebut merupakan daerah resapan air. Tidak boleh diganggu, karena akan berpengaruh kepada kualitas dan debit air yang ada. Telaga Bidadari di kawasan Simpang Dam, Muka Kuning ini bukan objek wisata yang terbuka untuk umum.

“Lokasi tersebut masuk ke dalam area tangkapan air hujan, atau catchment area. Sekarang, kawasan Telaga Bidadari ditutup sementara,” kata Kurniawan.

Akses menuju Telaga Bidadari, ada dua jalan. Yaitu melalui Kampung Aceh, Muka Kuning dan Bukit Daeng, Tembesi. Untuk saat ini kedua akses tersebut tidak ada pos khusus penjagaan, mengingat lokasi telaga bidadari tidak diperuntukan sebagai lokasi tujuan wisata.

Baca Juga :  Beasiswa Aspirasi Cen Sui Lan Sudah Cair, Berikut Tanggapan Para Kepala Sekolah

Ditpam BP Batam bersama Badan Usaha Fasilitas dan Lingkungan (BU Fasling), BKSDA, dan KLHK bahkan sudah beberapa kali melakukan penertiban terkait adanya warga yang melakukan pungutan tidak resmi untuk masuk melalui akses Kampung Aceh, namun warga setempat kembali melakukan pungutan.

Ditpam bersama BU Fasling menjaga daerah tangkapan air dengan melakukan patroli secara rutin. Selain melakukan penertiban/pembongkaran terhadap gubuk/rumah liar, tangkul/bubu/keramba, pembongkaran tanam tumbuh/kebun liar, Tim Patroli juga melakukan pendekatan persuasif dan sosialisasi.

“Kita sampaikan kepada masyarakat, agar tidak memasuki kawasan Dam Muka Kuning ini. Terutama di kawasan Telaga Bidadari,” tegas Kurniawan. (SS)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *