banner 728x90
Pedagang kaki lima di kawasan Tepilaut Tanjungpinang susah mecari uang, akibat sepi pembeli. Sementara, pemerintah mengklaim pertumbuhan ekonomi Kepri naik 6,9 persen pada triwulan II tahun 2021.

Pertumbuhan Ekonomi Kepri Diklaim Mencapai 6,9 Persen, Pedagang: Kami Susah Cari Makan

Komentar
X
Bagikan

KEPULAUANRIAU (suaraserumpun) – Badan Pusat Statistik Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) mengklaim, pertumbuhan ekonomi daerah (Kepri) sampai akhir triwulan II 2021 mencapai 6,9 persen (year on year), Kamis (5/8/2021). Sementara, pedagang di Tanjungpinang menyatakan, masih sulit mencari uang. Kehidupan pedagang di masa pandemi sekarang, susah mencari makan.

“Mendapat penghasilan Rp50 ribu sehari saja bang, susahnya bukan main. Kalau dulu sebelum pandemi, penghasilan bisa Rp200 ribu sehari. Itu bersih lho. Kami tak merasakan adanya ekonomi yang membaik saat ini,” kata Indra, seorang pedagang kaki lima di kawasan Tepilaut, Kota Tanjungpinang, Sabtu (7/8/2021).

Indra mengungkapkan, saat ini, puluhan kios di kawasan Tepilaut Tanjungpinang, masih banyak yang tutup akibat PPKM. Pedagang kaki lima membuka usaha dengan waktu yang terbatas, sesuai dengan aturan yang ada dari pemerintah.

“Dalam kondisi ini, jual beli sangat sedikit. Dapat untung Rp20 ribu sehari, itu sudah lumayan. Tapi kalau dibandingkan dengan kebutuhan hidup keluarga kami, tidak cukup bang. Karena, orang yang membeli sangat sedikit saat ini,” ujarnya.

Baca Juga :  2.953 Guru Non ASN Diperpanjang Kontrak, Gubernur: Ditinjau Kesejahteraannya

“Aneh saja, kalau pertumbuhan ekonomi di Kepri sudah naik. Kami tidak merasakan dampaknya,” sambung Indra.

BPS: Pertumbuhan Ekonomi 6,9 Persen

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Kepri, ekonomi Provinsi Kepri diklaim masih tumbuh 6,90 persen, meski dalam kondisi pandemi Covid-19. Angka pertumbuhan year on year ini menunjukkan perekonomian di Kepulauan Riau mengalami kenaikan yang signifikan di triwulan II tahun 2021, dibandingkankan dengan triwulan II pada tahun 2020.

Sementara untuk pertumbuhan ekonomi quartal to quartal hingga triwulan II pada tahun 2021, mengalami pertumbuhan 0,01 persen dibandingkan triwulan I. Namun secara kumulatif angka pertumbuhan ekonomi di Kepri pada triwulan II dan II tahun 2021, dibandingkan dengan akumalasi triwulan I dan II pada tahun 2020, mengalami pertumbuhan 2,69 persen.

H Ansar Ahmad Gubernur Kepulauan Riau.

Ansar Ahmad Gubernur Kepulauan Riau (Gubkepri) menyatakan, pertumbuhan ekonomi year on year mencapai 6,9 persen (2021) di Provinsi Kepri ini, merupakan kerja dari semua pihak. Upaya pemulihan ekonomi Kepri tersebut, tidak ada daerah yang superior. Atau satu pihak pun yang punya peran paling besar, dalam pencapaian pertumbuhan ekonomi Kepri ini.

Baca Juga :  PON XX Papua, Tim Sepak Takraw Sumbar TBC Saat Melawan Kepri

“Semua daerah dan semua pihak punya kontribusi yang sama. Program pemulihan ekonomi di Kepri ini, atas keberhasilan dari semua pihak. Kita sama bekerja keras untuk membangkitkan ekonomi tumbuh, dalam upaya menyejahterakan masyarakat,” kata Ansar Ahmad saat memberikan keterangan resmi, Jumat (6/8/2021).

Berdasarkan data BPS, indikator yang mempengaruhi pertumbuhan ekonomi Kepri hingga triwulan II mencapai 6,9 persen itu, antara lain nilai ekspor barang-barang industri. Nilai ekspor itu naik, karena produksi kawasan ekonomi khusus di beberapa kabupaten dan kota di Provinsi Kepri.

Seperti produksi industri smelter di KEK Galang Batang (Bintan. Nilai ekspornya jauh lebih tinggi dari pada nilai impor. Karena, KEK Galang Batang yang dikelola PT BAI ini, lebih banyak menggunakan bahan baku yang berasal dari dalam negeri. Produksi di kawasan industri di Karimun, dan KEK Batam juga memiliki nilai ekspor yang tinggi, dibandingkan impor.

Baca Juga :  Hasil Survei Ombudsman RI Kepri: Layanan SPAM Batam Bermasalah

Ansar Ahmad Gubkepri berharap, tren positif pertumbuhan ekonomi di Kepri ini harus dijaga, agar semakin baik memasuki triwulan III dan sampai akhir tahun 2021 nanti.

Pemerintah kabupaten dan kota, lanjut Ansar Ahmad, diharapkan memberikan perizinan secara mudah kepada investor yang ingin menanamkan investasi. Baik PMDN maupun PMA.

“Dengan tren positif pertumbuhan ekonomi di Kepri, diharapkan semakin mengurangi beban sosial dan ekonomi di kalangan masyarakat,” harap Ansar Ahmad.

“Dan sekali saya tegaskan, pertumbuhan ekonomi ini atas peran dan kontribusi dari semua pihak. Tidak ada yang superior,” tegas Gubkepri. (SS)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *