banner 728x90
Greysia Polii dan Apriyani Rahayu berdialog dengan Presiden RI Jokowi usai meraih medali emas dari cabor bulu tangkis di Olimpiade Tokyo 2020, Senin (2/8/2021).

Greysia/Apriyani Bawa Indonesia Mengungguli Negara Anggota ASEAN di Olimpiade Tokyo

Komentar
X
Bagikan

TOKYO (suaraserumpun) – Perolehan medali emas dari ganda putri Indonesia Greysia Polii dan Apriyani Rahayu, membawa Indonesia mengungguli sementara atas negara anggota ASEAN lainnya, di ajang Olimpiade Tokyo 2020. 1 emas, 1 perak dan 3 perunggu, menempatkan Indonesia di peringkat 35 pada ajang olahraga bergengsi di dunia, hingga Senin (2/8/2021) malam.

Indonesia mengungguli Filipina dan Thailand di peringkat ke-51, serta Malaysia di peringket ke-75. Sementara untuk peringkat teratas, masih dikuasai Cina, Amerika Serikat, Jepang, Australia, dan ROC (Rusia) di lima besar klasemen sementara perolehan medali di Olimpiade Tokyo 2020.

Indonesia mendulang satu emas dan satu perunggu di hari ke-11 perhelatan Olimpiade Tokyo 2020. Kini Merah-Putih ada di posisi ke-35 klasemen perolehan medali.
Indonesia mengawali hari ini, Senin (2/8/2021), dengan mantap. Pasangan Greysia Polii/Apriyani Rahayu sukses memenangi laga final ganda putri bulutangkis Olimpiade 2020 kontra China.

Baca Juga :  Cen Sui Lan Mengunjungi Program Bedah Rumah di Kota Batam, Warga: Kami Terharu dan Bahagia

Menghadapi Chen Qingchen/Jia Yifan yang jadi unggulan keempat, Greysia/Apriyani yang merupakan non-unggulan mampu tampil dominan dan menang 21-19 dan 21-15.

Bagi Indonesia, medali emas ini adalah yang pertama di Olimpiade Tokyo sekaligus juga perdana untuk nomor ganda putri. Sebelum ini Indonesia sudah meraih emas di empat nomor bulutangkis berbeda.

Perolehan medali bertambah di sore harinya saat pebulutangkis tunggal putra Anthony Sinisuka Ginting menghadapi Kevin Crodon asal Guatemala dalam perebutan medali perunggu.

Pada pertandingan di Musashino Forest Plaza, Ginting dengan mudah menuntaskan perlawanan dalam dua gim atas Kevin, 21-11 dan 21-13. Ginting berhasil meneruskan kejayaan bulutangkis tunggal putra Indonesia di Olimpiade, sekaligus menuntaskan dahaga 17 tahun medali.

Baca Juga :  Ansar Ahmad Menyerahkan Bantuan Rp1,4 Miliar untuk Korban Puting Beliung di Pulau Kasu Batam

Kali terakhir tunggal putra yang mempersembahkan medali Olimpiade adalah Taufik Hidayat dan Sony Dwi Kuncoro dengan raihan emas dan perunggu di Olimpiade 2004 lalu!

Sayangnya, Indonesia gagal menambah medali lagi di cabang angkat besi nomor 87 kg putri saat Nurul Akmal finis posisi kelima. Nurul mencatatkan total angkatan 256 kilogram, kalah 25 kg dari lifter China Li Wenwen yang meraih medali emas.

Alhasil, Indonesia naik ke posisi ke-35 klasemen perolehan medali dengan satu emas, satu perak, dan tiga perunggu. Indonesia dipastikan membawa pulang lima medali dari Tokyo karena tidak ada lagi atletnya bertanding hingga hari penutupan Minggu (8/8/2021) akhir pekan ini.

Baca Juga :  Ini 5 Desain Surat Suara pada Pemilu 2024, Tanda Warna Abu-abu untuk Pilpres

Meski demikian, Indonesia sudah sempat mengungguli atas negara ASEAN lainnya yang turut bertanding di ajang Olimpiade Tokyo 2020. Indonesia ditargetkan untuk bisa finis 40 besar di Olimpiade Tokyo 2020. Presiden RI Jokowi pun memberikan ucapan selamat kepada Greysia dan Apriyani melalui video call (virtual) usai pertandingan.

Tak hanya kepada Greysia/Apriyani, Presiden juga memberikan ucapan selamat kepada Anthony Sisuka Ginting yang meraih medali perunggu. (SS)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *