banner 728x90
Ansar Ahmad Gubkepri menerima kunjungan silaturahmi pengurus LAM Provinsi Kepri, Jumat (30/7/2021).

Masih Ada Simpang Siur, Gubkepri Dorong LAM Bikin Narasi Baku Sejarah Melayu

Komentar
X
Bagikan

KEPULAUANRIAU (suaraserumpun) – Gubernur Kepulauan Riau (Gubkepri) Ansar Ahmad mendorong Lembaga Adat Melayu (LAM) Kepri untuk membikin satu rumusan narasi baku dari sejarah Melayu. Karena selama ini, masih ada simpang siur tentang sejarah terdahulu.

Harapan itu disampaikan Gubkepri Ansar Ahmad saat menerima silaturahmi pengurus LAM Kepri di ruang kerjanya, Kantor Gubernur Kepri, Dompak, Tanjungpinang, Jumat (30/7/2021). Dalam pertemuan itu, Gubkepri mendorong LAM Kepri, untuk merumuskan satu narasi baku dari sejarah Melayu yang ada di Kepulauan Riau. Selama ini, menurut Gubkepri Ansar Ahmad, masih ada kesimpangsiuran tentang sejarah terdahulu. Hal ini akan menimbulkan keraguan tentang identitas sebenarnya dari Bangsa Melayu, apabila sejarah yang ada masih belum terumuskan dengan pasti dan benar.

Baca Juga :  Apri Sujadi Prihatin dengan Isu yang Menyesatkan

“Saya yakin di LAM Kepri banyak ahli-ahli yang mengerti tentang sejarah kita. Ini sangat penting supaya kita bisa mewariskan sejarah-sejarah kejayaan kita di masa lampau kepada anak cucu kita nantinya,” ujar Gubkepri.

Di lain hal, H Ansar Ahmad Gubkepri menyambut baik inisiatif Lembaga Adat Melayu (LAM) Kepri untuk terus menerapkan kaidah-kaidah peradatan Melayu di Kepulauan Riau. Karena LAM Kepri merupakan penjaga marwah dari jati diri Melayu, yang harus ditanamkan ke dalam pribadi masyarakat Kepri. Seperti yang dimaksud dalam peribahasa Takkan Melayu hilang di bumi.

Baca Juga :  Begini Cara Warga Perumahan Bukit Galang Permai Menyemarakkan HUT Ke-78 Kemerdekaan RI

“Kita selalu membutuhkan petunjuk-petunjuk dari orang tua kita di LAM, bagaimana keseharian kita harus diresapi dengan falsafah Melayu,” tutur Ansar Ahmad.

Dalam pertemuan itu, Gubkepri juga membicarakan tentang kegiatan-kegiatan LAM Kepri, yang menurutnya harus bersandingan dengan Dinas Kebudayaan Kepri. Karena menurutnya, dua instansi tersebut harus berkolaborasi untuk memaksimalkan kegiatan-kegiatan di bidang budaya Melayu.

Saat ini, LAM Kepri telah melaksanakan berbagai kegiatan yang bertujuan untuk melestarikan budaya-budaya Melayu. Antara lain pelatihan pembuatan tulang belut, pelatihan pembuatan tudung manto, dan pelatihan kelompok marhaban dan kompang.

Baca Juga :  HUT ke-77 TNI, Babinsa yang Satu Ini Dapat Kado Spesial

Ansar Ahmad pun berharap hubungan baik antara kepala daerah dengan LAM Kepri dapat terjalin dengan baik. Karena bagaimanapun LAM merupakan satu entitas yang harus terus ada, dan dijaga eksistensinya. (SS)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *