banner 728x90
Muhammad Rudi Kepala BP Batam meninjau vaksinasi pekerja industri di Batam.

75 Persen Pekerja Industri di Batam Sudah Divaksin

Komentar
X
Bagikan

BATAM (suaraserumpun) – Himpunan Kawasan Industri (HKI) Kepri Koordinator Batam dan Karimun mengklaim, 75 persen pekerja industri di Batam sudah divaksin dosis pertama, sampai saat ini. Terkadang, perusahaan sulit menjadwalkan vaksinasi pekerjanya, karena order yang cukup banyak.

Program vaksinasi bagi pekerja industri mendapat tanggapan positif dari Himpunan Kawasan Industri Kepri. Koordinator Wilayah Batam dan Karimun HKI, Tjaw Hioeng mengatakan, pihaknya sangat mengapresiasi pimpinan daerah di Kepri dan Batam, yang telah memperjuangkan bagi pekerja. Sehingga dapat dilakukan vaksinasi dengan menggunakan vaksin pemerintah.

Program vaksinasi ini sangat berperan penting dalam peningkatan herd immunity di Kota Batam, yang mana target dari pimpinan daerah pada akhir Juli 2021 dapat tercapai 70 persen. Ini sangat bagus untuk meningkatkan rasa percaya diri dan rasa aman dari Covid-19.

Dikatakan Tjaw Hioeng, HKI mendukung program vaksinasi tersebut. Bersama Disnaker dan Dinkes, HKI menyampaikan data dari setiap pengelola kawasan industri yang akan melaksanakan vaksinasi di wilayah perusahaan masing-masing.

“Sampai saat ini, sudah sekitar 75 persen pekerja industri yang mendapatkan vaksinasi dosis pertama. Walaupun kadang-kadang agak sulit menjadwalkan kegiatan ini karena perusahaan sedang kebanjiran order akibat lockdown di beberapa negara pesaing kita,” ujar Tjaw Hioeng, saat menerima kunjungan Ketua BP Batam Muhammad Rudi, Kamis (15/7/2021) kemarin.

Baca Juga :  Janji Ansar Ahmad ke K3J, Membenahi Bandara RHA

Tjaw Hioeng mengatakan, HKI tetap optimis dan berharap ke depan industri di Batam dan Kepri terus berjalan meski dalam masa pandemi. Harapan ini cukup berdasar melihat data BPS, ekspor dari Kepri maupun Batam cukup bagus dan signifikan, bahkan dalam kurun waktu 5 tahun ke belakang.

Ini menggambarkan bahwa di masa pandemi Covid-19 ini justru ekspor di Kepri naik. Kepri pada periode Januari sampai dengan Mei 2021 naik sekitar 32,06 persen dari periode yang sama di tahun 2020. Dan Batam periode pada periode Januari sampai dengan Mei 2021, naik sekitar 18 persen dari periode sebelumnya. Ini disebabkan banyak negara yang melakukan lockdown, sehingga orderan dari sister company mereka di negara-negara tersebut dialihkan ke Batam.

“Kita juga berterima kasih kepada BP Batam yang terus memantau perusahaan-perusahaan industri agar tetap menjalankan Prokes yang ketat di masa pandemi ini,” tambah Tjaw Hioeng.

Baca Juga :  Pemprov Kepri Menyediakan Layanan KUR Online

Pandemi Covid-19 telah membawa perubahan besar terhadap kelangsungan kegiatan perekonomian di Batam, termasuk juga bagi aktivitas perindustrian. Penerapan protokol kesehatan menjadi sesuatu yang wajib dilakukan dalam semua aktivitas. Bahkan vaksinasi bagi para pekerja industri terus digesa untuk menopang operasional industri dapat berjalan maksimal.

Kepala Badan Pengusahaan (BP) Batam Muhammad Rudi berharap program vaksinasi yang dilakukan secara masif sejak beberapa bulan terakhir akan mendukung kepercayaan investor untuk menanamkan modal dan menjamin proses produksi di industri Batam.

“Kegiatan vaksinasi ini khususnya bagi para pekerja industri adalah bagian dari usaha untuk mendapatkan herd immunity, di samping itu, ini untuk menjaga agar para investor lebih percaya diri untuk melaksanakan perencanaan realisasi investasi,” kata Muhammad Rudi.

Ia menjelaskan tujuan investasi adalah untuk menciptakan lapangan kerja dan meningkatkan pendapatan negara. Oleh karena itu, menurut dia, upaya tersebut menjadi tanggung jawab semua pihak terlebih di situasi pandemi saat ini.

Rudi merasa senang atas antusias masyarakat, khususnya para pekerja, untuk mengikuti program vaksinasi. Ia juga menyatakan apresiasinya atas keterlibatan dunia usaha di Batam untuk bersama mengambil tanggung jawab bagi para pekerjanya melaksanakan program vaksinasi gotong royong. sesuai Permenkes Nomor 10 tahun 2021 tentang vaksinasi gotong royong.

Baca Juga :  ASN Jangan Main-main! Penilaian dari BKD Makin Ketat

Walau demikian, lanjut Muhammad Rudi, untuk mencapai atau memberikan dampak yang positif pada pertumbuhan ekonomi di Batam, jumlah vaksinasi harus dipenuhi dengan target mencapai 70 persen hingga akhir Juli nanti.

“Melihat antusias masyarakat yang ingin divaksin, kita optimistis mampu mencapai target sasaran vaksinasi dan kolaborasi dengan dunia usaha mampu menyelesaikan pandemi ini,” ujar Muhammad Rudi yang juga menjabat sebagai Wali Kota Batam ini.

Muhammad Rudi terus melakukan peninjauan kegiatan vaksinasi di beberapa tempat di Kota Batam. Di antaranya peninjauan vaksinasi bagi para pekerja, seperti di PT Paxocean, PT Volex Indonesia, PT Sat Nusa Persada, Kawasan industri Batamindo dan Kawasan Industri Panbil.

Peninjauan ini dimaksud untuk memastikan vaksinasi Covid-19 di Batam berjalan lancar. Agar dapat menciptakan kekebalan komunitas dari Covid-19. Khususnya bagi kalangan pekerja industri. (SS)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *