banner 728x90
Kepala BNN Kepri bersama Ansar Ahmad Gubernur Kepri dan Porkompinda mengajak masyarakat memerangi narkoba, pada peringatan Hari Anti Narkotika Internasional, Senin (28/6/2021).

BNN: Narkoba yang Banyak Masuk ke Kepri, Jenis Sabu dari Malaysia

Komentar
X
Bagikan

KEPULAUANRIAU (suaraserumpun) – Berdasarkan pendataan Badan Narkotika Nasional (BNN) Provinsi Kepri, narkoba yang masuk ke wilayah Kepulauan Riau, lebih banyak jenis sabu. Narkoba jenis sabu yang masuk ke Kepri ini, lebih dominan berasal dari negara Malaysia.

Ansar Ahmad Gubernur Kepri menyatakan, Kepri sangat rawan menjadi jalur lalu lintas perdagangan narkoba internasional. Pada peringatan Hari Anti Narkotika Internasional 2021, Ansar Ahmad mengajak seluruh masyarakat Kepri untuk memerangi narkoba mulai dari tingkat desa. Sebagai unit masyarakat terkecil, desa diyakini mampu mengawasi penduduk dengan lebih ketat terhadap penyalahgunaan narkoba.

“Kalau desa-desa bersih narkoba, tentu kabupaten, provinsi, dan negara ke depan bersih narkoba,” ucap Ansar Ahmad, saat peringatan Hari Anti Narkotika Internasional (HANI) 2021 tingkat Provinsi Kepulauan Riau di Gedung Daerah, Tanjungpinang, Senin (28/6/2021).

Baca Juga :  Pengusaha Perhotelan Pusing Menghadapi Kebijakan Pembatasan Perjalanan, Kadisbudpar: Ditambah Lagi Beban THR

Gubernur Kepri bersyukur, angka prevalensi narkoba di Provinsi Kepri relatif kecil di angka 0,3, dibandingkan dengan tingkat nasional yang mencapai angka 1,8. Namun Ansar Ahmad tetap berkomitmen untuk terus menurunkan angka prevalensi tersebut.

“Karena bahaya narkoba itu bukan hanya bahaya yang berkaitan dengan unsur kesehatan. Tetapi mempunyai spektrum yang luas. Satu negara bisa lumpuh kalau prevalensi narkobanya besar,” kata gubernur.

Khusus di Kepulauan Riau, yang menjadi perhatian dari Ansar Ahmad adalah posisi Kepri yang berbatasan langsung dengan beberapa negara tetangga. Karena, letak geografis ini menyebabkan Kepri sangat rawan menjadi jalur lalu lintas perdagangan narkoba internasional.

Baca Juga :  Begini Modus Pelaku Penimbunan Solar di Batam yang Ditangkap Polda Kepri

Justru itu, Ansar Ahmad menyampaikan, Pemprov Kepri bersama dengan BNN akan terus melakukan upaya-upaya bersama pencegahan dan pengawasan penyalahgunaan narkoba.

“Semua institusi yang ada, komponen masyarakat, untuk terus lakukan itu,” tuturnya.

Pada kesempatan yang sama, Kepala BNN Kepri, Brigjen Pol Henry P Simanjuntak mengaminkan perkataan Gubernur Kepri Ansar. Menurutnya, instansi di bawah pimpinannya terus berkoordinasi dengan semua komponen lembaga pemerintah maupun masyarakat.

“Segala sumber daya yang ada yang bisa dikerahkan untuk melakukan upaya pencegahan dan penanggulangan narkotika di Kepri ini kita kerahkan,” ucap Henry.

Henry juga mengatakan jenis narkoba yang paling banyak masuk ke Kepri merupakan narkoba jenis sabu. Jika dijumlahkan, total beratnya mencapai 40 kg.

Baca Juga :  Januari 2023, Angka Inflasi Kepri Membaik dan di Bawah Nasional

“Semua masuknya dari negara Malaysia,” ujarnya.

Dalam acara peringatan Hari Anti Narkotika Internasional tersebut, Provinsi Kepulauan Riau menerima dua penghargaan tingkat nasional. Penghargaan ini diberikan pada PT Putra Tidar Perkasa sebagai instansi swasta yang telah berkontribusi aktif mendukung P4GN. Juga kepada Kelurahan Kibing sebagai komponen masyarakat yang berperan aktif mendukung kegiatan pencegahan berbasis masyarakat.

Hadir dalam acara tersebut Danrem 033/WP Brigjen TNI Jimmy Ramos Manalu, Danlantamal IV Tanjungpinang Laksamana Pertama TNI Indarto Budiarto, Danlanud RHF Tanjungpinang Kolonel Pnb Andi Wijanarko, Direktur Reserse Narkoba Polda Kepri Kombes Pol Mudji Supriadi, Plh Sekda Lamidi, dan sejumlah Asisten Setda Kepri. (SS)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *