banner 728x90
Cen Sui Lan Anggota DPR RI Fraksi Golkar Dapil Kepri, menyampaikan tentang penataan Pulau Penyengat secara terintegrasi, pada saat RDP Komisi V DPR RI dengan Kementerian PUPR, Senin (7/6/2021).

Cen Sui Lan: Penataan Cagar Budaya Pulau Penyengat Mesti Terintegrasi

Komentar
X
Bagikan

JAKARTA (suaraserumpun) – Cen Sui Lan Anggota Komisi V DPR RI Fraksi Partai Golkar Dapil Kepri, turut mendorong Pemprov Kepri dalam program penataan atau revitalisasi pariwisata Pulau Penyengat. Cen Sui Lan menyatakan, penataan cagar budaya di Pulau Penyengat, Tanjungpinang, Provinsi Kepri mesti terintegrasi.

Cen Sui Lan menyampaikan pernyataan itu pada saat Rapat Dengar Pendapat (RDP) antara Komisi V DPR RI dengan Pejabat Eselon 1 Kementerian PUPR RI di jakarta, Senin (7/6/2021). Hadir dari RDP itu Sekjen, Irjen, BPSDM, BPIW dari Kementerian PUPR. RDP dilaksanakan di Ruang Rapat Komisi V DPR, Senayan.

Dalam RDP tersebut, Cen Sui Lan menegaskan, agar penataan cagar budaya di Pulau Penyengat dimasukan dalam perencanaan terintegrasi. Agar Pulau Penyengat sebagai cagar budaya nasional menjadi destinasi wisata di Kepulauan Riau yang benar-benar berkelas di level internasional. Perencanaan pengembangan Pulau Penyengat mesti dilakukan secara menyeluruh. Baik konektivitas (sarana transportasi), sanitasi, air bersih dan sisi keindahan atau daya tariknya dapat diwujudkan.

“Dengan tetap menjaga nilai budayanya. Agar peninggalan bersejarah seperti Masjid Sultan Riau di Pulau Penyengat dan situs-situs pemakaman keturunan Raja-Raja Riau terjaga keasliannya,” ujar Cen Sui Lan.

Baca Juga :  DKUPP Bintan Mengecek Kondisi Ornamen Tugu Kerupuk yang Rusak, Berikut Hasilnya

Permintaan Cen Sui Lan dalam RDP itu disampaikan kepada Kepala Badan Pengembangan Infrastruktur Wilayah (BPIW) Kementerian PUPR Mohd Zainal Fattah, yang juga sebagai Sektaris Jenderal Kementerian PUPR. RDP ini juga membahas evaluasi anggaran 2021 dan pagu indikatif tahun anggaran 2022.

Cen Sui Lan meminta kepada Kepala BPIW Kementerian PUPR, dengan memasukan
Perencanaan program pembangunan Pulau Penyengat terintegasi, maka bisa ditindaklanjuti oleh DitJen Ditjen yang ada di Kementerian PUPR.

“Sehingga kita dapat membangun secara terintegrasi dan proses pembangunannya bisa efektif dan efisien. Saya akan mengawal dan mendorong Dirjen-Dirjen untuk memasukan dalam program tahun anggaran 2022 ini,” kata Cen Sui Lan menambahkan.

Memerlukan Rp200 Miliar

Sebelumnya, Gubernur Kepulauan Riau (Kepri) Ansar Ahmad menyatakan, Pemprov Kepri bakal mencari dana sekitar Rp200 miliar untuk mewujudkan program bertagline ‘Terpikat Pulau Penyengat’. Program ini adalah hasil akhir dari kegiatan revitalisasi atau penataan cagar budaya di Pulau Penyengat, untuk meningkatkan daya tarik kunjungan wisatawan.

Masjid Raya Sultan Riau di Pulau Penyengat tampak udara.

Gubernur Kepri Ansar Ahmad menjelaskan, rencana Provinsi Kepri bersama Kota Tanjungpinang yang akan merevitalisasi Pulau Penyengat menjadi perhatian khusus pemerintah pusat. Karena Pulau Penyengat merupakan pulau yang masuk dalam cagar budaya nasional. Sehingga dalam melakukan revitalisasi perlu melibatkan banyak pihak. Karena di dalamnya ada situs sejarah yang perlu dijaga keasliannya.

Baca Juga :  Tender Kuota Lelang Ikan: Ambisi Oligarki Kuasai Laut Indonesia

“Beberapa sarana pendukung di Pulau Penyengat akan kita revitalisasi tanpa mengubah situs cagar budaya yang ada. Karena itu, kita bertemu dengan para tokoh masyarakat di Penyengat, untuk membahas lebih lanjut tentang rencana tersebut,” kata Ansar Ahmad.

Pemprov Kepri, katanya, sudah melakukan konsultasi dengan Balai Pelestarian Cagar Budaya Nasional di Batu Sangkar Sumatera Barat, Konsultan Cagar Budaya dan beberapa Tim Cagar Budaya Kepulauan Riau. Pemprov Kepri akan mengundang secara khusus pihak terkait tersebut, ke Penyengat. Untuk memetakan situs-situs cagar budaya. Dengan demikian program revitalisasi berjalan dengan baik tanpa harus merusak situs cagar budaya yang ada.

Baca Juga :  Polres Bintan Gelar TFG untuk Pengamanan Bintan Triathlon 2023 di Bintan Resorts

“Diperkirakan, anggaran yang akan digunakan untuk program revitalisasi Pulau Penyengat itu, sebesar Rp200 miliar. Kita cari dan gunakan dana dari pemerintah pusat. Dengan anggaran tersebut, nantinya Pulau Penyengat kemilau di malam hari, dan begitu indah di siang hari,” ujar Ansar Ahmad, baru-baru ini.

Sebagai tindak lanjut program penataan Pulau Penyengat, Gubernur Kepri Ansar Ahmad sudah memaparkan program tersebut kepada Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN) sekaligus Kepala Bappenas Suharso Monoarfa, Senin (24/5/2021) lalu. Di Kantor Kementerian PPN/Bappenas, Ansar Ahmad melaporkan persiapan rencana pembangunan mega proyek jembatan Batam-Bintan dan revitalisasi Pulau Penyengat.

Khusus penataan Pulau Penyengat, jelas Ansar Ahmad, Menteri PPN/Kepala Bappenas berpesan agar dikeloka dengan konsep green island. Yaitu memperhatikan pengelolaan sistem persampahan, kendaraan yang ramah lingkungan dan penataan permukiman warga yang memperhatikan aspek-aspek tata kelola lingkungan yang baik. Semoga program penataan Pulau Penyengat, mulai terwujud di tahun anggaran 2022 mendatang. (SS)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *