banner 728x90
Kepala Staf Presiden RI Moeldoko mengamati progres pembangunan pancang titik awal jembatan Batam-Bintan yang-dipaparkan Gubernur Kepri Ansar Ahmad, Jumat (28/5/2021) pagi.

Presiden Batal Meninjau Landing Point, Moeldoko yang Meninjau Pancang Titik Awal Jembatan Batam-Bintan

Komentar
X
Bagikan

KEPULAUANRIAU (suaraserumpun) – Presiden RI Jokowi batal meninjau lokasi landing point atau titik pancang akhir rencana pembangunan jembatan Batam-Bintan, Rabu (19/5/2021) lalu. Namun, Kepala Staf Presiden Moeldoko yang meninjau pancang titik awal jembatan Batam-Bintan, Jumat (28/5/2021) pagi.

Lokasi landing point atau titik pancang akhir proyek rencana pembangunan jembatan Batam-Bintan berada di Kelurahan Tanjungpermai, Seri Kuala Lobam, Kabupaten Bintan, Provinsi Kepri. Lokasi ini awalnya akan ditinjau oleh Presiden RI Jokowi, pada saat kunjungan kerja, Rabu (19/5/2021) pekan lalu. Tapi, agenda presiden tersebut secara mendadak dibatalkan.

Meski demikian, pemerintah pusat tetap meninjau lokasi pembangunan jembatan Batam-Bintan ini. Hanya saja, peninjauan dilakukan di lokasi pancang titik awal jembatan Batam-Bintan. Lokasinya berada di Punggur, Kabil, Kota Batam. Peninjauan pancang titik awal jembatan Batam-Bintan ini dilakukan oleh Moeldoko, Kepala Staf Presiden RI.

Dalam peninjauan ini, Moeldoko didampingi oleh Gubernur Kepri H Ansar Ahmad. Dalam peninjauan itu, Direktorat Jendral (Ditjen) Bina Marga Kementrian PUPR Yudha Handita Pandjiirawan langsung memberi penjelasan progres pembangunan jembatan Batam-Bintan.

Baca Juga :  Gubernur Kepri Mencoba Kokpit Pesawat Tempur Hawk 100/200 TNI AU

Pekerjaan konstruksi pembangunan jembatan Batam-Bintan akan bermula pada awal tahun 2022. Pemprov Kepri terus menuntaskan tahapan-tahapan yang menjadi tanggung jawab daerah. Beberapa pihak terus mengawal dan mendorong percepatan realiasasi pembangunan. Termasuk Kantor Staf Presiden.

Kepala Staf Presiden Moeldoko mengatakan, pembangunan jembatan ini (Batam-Bintan) akan memberi dampak besar bagi meningkatnya perekonomian di Kepri. Intinya, setiap pembangunan infrastruktur seperti jembatan, akan berdampak luar biasa bagi kemajuan daerah tersebut.

Gubernur Kepri Ansar Ahmad dan Kepala Staf Presiden Moeldoko meninjau lokasi pancang titik awal rencana pembangunan jembatan Batam-Bintan, di Punggur, Kabil, Kota Batam.

“Semoga pembangunan jembatan ini segera terwujud. Karena yang saya tahu, pembangunan jembatan ini sudah ditunggu-tunggu masyarakat Kepri,” kata Moeldoko.

Gubernur Kepri Ansar Ahmad memastikan, pembangunan jembatan Batam-Bintan sejauh ini, masih sesuai rencana. Saat ini proses terus berjalan sesuai rencana awal pembangunan jembatan. Mulai dari usulan penetapan lokasi, persiapan konsultasi publik, pelaksanaan tahapan penyiapan DED dan data pendukung. Serta dokumen lingkungan, hingga pembebasan lahan yang akan digunakan untuk pembangunan nantinya.

Baca Juga :  Hasil Lengkap Pekan Ketujuh Liga Inggris: Ditahan Manc City, Liverpool Digeser Chelsea

“Tahapan tersebut harus selesai sesuai skedul dan dilakukan Pemerintah Provinsi Kepri. Agar, saat pembangunanan fisik konstruksi pada awal tahun 2022, semua berjalan lancar. Dan tidak ada masalah berarti lagi,” sebut Ansar Ahmad.

Kepada Moeldoko, Gubernur Kepri menyampaikan, pembangunan jembatan Batam-Bintan ini memberi dampak luas pada pembangunan pada dua daerah tersebut. Termasuk rencana pengembangan kawasan ekonomi khusus, pembangunan pelabuhan peti kemas dan kawasan industri di Tanjung Sauh.

Ketika kedua daerah tersebut sudah terbangun jembatan, maka potensi lalu lintas kendaraan yang melintas bisa lebih dari 7.000-an kendaraan per harinya. Tentu ini akan berdampak luar biasa bagi pengembangan potensi perekonomian Kepri.

Baca Juga :  Qatar Vs Ekuador Laga Pembuka Piala Dunia 2022, Saksikan Aksi Sadio Mane Menghadapi Timnas Belanda

“Karena itu Kepri terus menggesa pembangunan jembatan Batam-Bintan ini, segera terwujud,” kata Ansar Ahmad.

Selama melakukan peninjauan, Kepala KSP dan Gubernur Kepri mendapatkan penjelasan terkait teknis pembangunan jembatan Batam-Bintan langsung dari Direktorat Jendral (Ditjen) Bina Marga Kementrian PUPR Yudha Handita Pandjiirawan.

Menurut Ditjen Bina Marga Yudha, secara konstruksi awalnya lebar jembatan sedianya 28 meter. Namun kemudian berubah menjadi 33 meter. Jembatan sepanjang 7.000 meter ini terbagi dua. Batam ke Tanjung Sauh sepanjang 2.000 meter. Kemudian, Tanjung Sauh ke Bintan sepanjang 5.000 meter.

Secara keseluruhan trase jalan dan jembatan Batam-Bintan ini memiliki panjang 14,76 kilometer dengan nilai investasi mencapai Rp13,66 triliun. Masuk pada pekerjaan konstruksi fisik, mulai awal tahun 2022 dengan skema pembiyaan pembiayaan adalah kerja sama pemerintah dan badan usaha (KPBU). (SS)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *