banner 728x90
Gubernur Kepri Ansar Ahmad memimpin rapat koordinasi pengembangan Bandara RHA Karimun dan kelanjutan pembangunan Pelabuhan Malarko di Karimun, Rabu (5/5/2021).

Ansar Bahas Pengembangan Bandara RHA dan Kelanjutan Pelabuhan Malarko Karimun

Komentar
X
Bagikan

KEPULAUANRIAU (suaraserumpun) – Gubernur Kepulauan Riau Ansar Ahmad membahas pengembangan bandar udara (Bandara) Raja Haji Abdullah (RHA), dan kelanjutan pelabuhan peti kemas Malarko di Karimun, Rabu (5/5/2021). Pembahasan Bandara RHA dan kelanjutan pembangunan Pelabuhan Malarko itu dilaksanakan, Gedung Nasional Kabupaten Karimun.

Dalam rapat koordinasi itu, Gubernur Kepri Ansar Ahmad menerangkan, Kabupaten Karimun sudah ditetapkan pemerintah pusat sebagai kawasan perdagangan bebas dan pelabuhan bebas (FTZ). Kebijakan itu sudah diberikan relaksasi di bidang fiskal dan perizinan. Hal ini tentu akan optimal jika didukung dengan prasarana transportasi yang memadai, untuk mendorong pencapaian investasi.

“Saat ini pemerintah pusat melalui Kementerian Perhubungan sangat bersemangat membantu kelanjutan pembangunan Bandara Raja Haji Abdullah (RHA) dan Pelabuhan Malarko. Ini satu kebijakan yang harus kita apresiasi dan kita dukung penuh,” kata Ansar Ahmad.

Baca Juga :  Ingin Menyampaikan Pengaduan Persoalan Pelayanan Publik ke Ombudsman? Kirim ke 08119813737

Kementerian Perhubungan, lanjut Ansar Ahmad, sedang merencanakan menambah perpanjangan runway, hingga 2.200 meter dengan lebar 45 meter. Sehingga, Bandara RHA bisa untuk landing pesawat berbadan besar, seperti Boeing 737. Untuk pengembangan tahap pertama, ditargetkan selesai pada akhir tahun 2021 dengan panjang runway 1.600 meter.

“Kalau tahun ini, runway Bandara Raja Haji Abdullah bisa selesai 1.600 meter, maka bandara tersebut bisa didarati pesawat jenis ATR. Untuk itu, saya minta dukungan Bupati Karimun dan unsur terkait untuk membantu suksesnya kegiatan tersebut,” harap Ansar Ahmad.

Baca Juga :  Ketua DK Beri Tugas Khusus buat Kepala BP Bintan dan BP Karimun

Bandara Raja Haji Abdullah (RHA) Karimun saat ini, mempunyai panjang runway 1.400 meter dengan lebar 30 meter. Apron 73,5 meter x 40 meter, dan taxiway 75 meter x 15 meter. Spesifikasi ini baru bisa melayani penerbangan pesawat perintis.

Selain runway, pengembangan juga akan dilakukan. Di antaranya di fasilitas di sisi udara,, meliputi pembuatan turning area dan marking. Lanjutan pembuatan drainase sisi udara dan di sisi darat meliputi perluasan dan penataan landscape parkir terminal dan penambahan fasilitas penunjang pelayanan bandara udara lainnya.

Dalam kesempatan tersebut juga dibahas tentang rencana kelanjutan pembangunan pelabuhan peti kemas Malarko.

Ketua DPRD Karimun Yusuf Siraj mengatakan, keinginan penyelesaian pembangunan Pelabuhan Malarko sudah sangat lama.

Baca Juga :  Ansar Ahmad Menutup KURMA 2024, BI: Nilai Transaksi Melebihi Rp1 Miliar

“Kita berterima kasih kepada Pak Gubernur Kepri yang sudah mendorong persoalan Pelabuhan Malarko ke Kementerian Perhubungan. Dan alhamdulillah respon pemerintah pusat sangat positif. Mudah-mudahan terselesaikannya Pelabuhan Malarko menjadi salah satu pendorong tumbuhnya investasi dan sentra-sentra ekonomi baru di Karimun,” jelas Yusuf Siraj.

Setelah mendengar berbagai masukan dari KSOP, Kepala Bandara Raja Haji Abdullah (RHA) Karimun, BPN, BP Kawasan Karimun dan PT Pelindo, Gubernur Kepri meminta Bupati Karimun Aunur Rafiq menyiapkan daya dukung yang diperlukan. Agar seluruh progres Kementerian Perhubungan RI yang dilaksanakan di Kabupaten Karimun, bisa berhasil dengan baik. (SS)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *