banner 728x90
Gubernur Kepri Ansar Ahmad menyambut kedatangan Kepala BNPB Doni Monardo di Bandara Hang Nadim Batam, guna membahas pembentukan Satgas pemulangan PMI. Gubernur Kepri didampingi Wako Batam M Rudi, Senin (19/4/2021) petang kemarin.

Doni Monardo Minta Pembentukan Satgas Pemulangan PMI di Kepri, Begini Kata Ansar

Komentar
X
Bagikan

KEPULAUANRIAU (suaraserumpun) – Kepala BNPB Letjen Doni Monardo meminta pembentukan Stgas pemulangan Pekerja Migran Indonesia (PMI) di Provinsi Kepri. Hal ini disampaikan Doni pada saat pertemuan dengan Gubernur H Ansar Ahmad dan Wako Batam M Rudi, di Bandara Hang Nadim Batam.

Pemerintah pusat memberikan harapan kepada Kepri, dalam penanganan Pekerja Migran Indonesia (PMI). Pusat akan berkoordinasi untuk membuka pintu masuk selain Kepri. Serta berkoordinasi dengan Kedutaan di Malaysia dan Singapura. Serta menyarankan pembentukan Satgas Pemulangan PMI di daerah yang melibatkan TNI Polri.

Hal ini menjadi pembicaraan utama Gubernur Kepri Ansar Ahmad dengan Doni Monardo, Senin (19/4/2021) sore kemarin.

Dalam pertemuan itu, Doni Monardo memastikan pihaknya akan secara aktif melalukan koordinasi dengan semua pihak di daerah terutama yang wilayahnya bisa menjadi pintu masuk kepulangan PMI. Doni akan bicara dan melakukan koordinasi guna menyelesaikan persoalan PMI ini.

“Saya akan berbicara langsung dengan Pemerintah Daerah Riau dan Pemerintah Daerah di Sumatera Utara. Kedua daerah ini, harus kita integrasikan agar ada cara pandang sama, dalam rangka menyelesaikan permasalahan pemulangan pekerja migran,” kata Doni.

Kepala Satgas BNPB juga meminta, penanganan PMI harus dilakukan sesuai prosedur. Begitu mereka tiba, langsung dilakukan RT-PCR test. Selanjutnya mereka harus menjalani karantina selama lima hari di lokasi yang telah ditentukan. Selang lima hari, dilakukan kembali RT-PCR test kali kedua. Bila hasil test negatif, mereka dikembalikan ke daerah tujuan lanjutan atau tujuan akhir. Adapun yang positif dikirim ke RSKI Galang di Batam.

Baca Juga :  Hasil Babak Kualifikasi di Jatinangor-Jabar, Tiga Golfer Kepri Lolos ke PON 2024 Aceh-Sumut

BNPB juga telah berkoordinasi dengan Duta Besar Malayisa dan Konjen Singapua untuk makin aktif meminta PMI tidak serta merta kembali ke Indonesia terlebih dahulu, terkait momenIdul Fitri nanti. Pun dengan pengawasan yang makin ketat, terkait pelaksanaan dokumen RT- PCR antigen yang dibawa PMI.

“Mereka harus memastikan pelaksanan RT-PCR test yang dilakukan sudah benar dan sesuai prosedur, ” tegasnya.

Kepala BNPB menyarankan Satgas dibentuk dengan diketuai Wali Kota setempat. Satgas mesti didukung berbagai unsur gabungan, di antaranya dari perwakilan dari Kementerian Kesehatan, kementerian Dalam Negeri, Kementerian Luar Negeri, TNI, dan Polri.

“TNI dan Polri ikut menjadi bagian utama Satgas. Daerah secepatnya mengajukan anggaran logistik ke pusat,” kata Doni.

Gubernur Kepri Ansar Ahmad menegaskan, Kepri akan membentuk satuan tugas penanganan PMI yang pulang ke tanah air melalui Kota Batam dan Tanjungpinang, demi meminimalkan potensi penularan COVID-19. Penanganan PMI mulai dari tiba di Kepri hingga kembali ke daerah asal akan dipersiapkan dengan baik. Kepri akan siapkan mulai dari hulu ke hilir. Mereka tidak boleh pakai angkutan umum, akan disediakan bus.

Baca Juga :  Tiga Tahun Berbuat untuk Masyarakat Durai, Cen Sui Lan Sekali Datang Langsung Disambut Pesta Rakyat

“Segera dibentuk Satgas pemulangan PMI,” tegas Ansar Ahmad, usai Rapat Penanganan Covid 19 dan Pemulangan Pekerja Migran Indonesia/ Warga Negara Indonesia di Bandara Hang Nadim, Senin (19/4) petang.

Selain itu, Ansar juga menyatakan akan memenuhi ketentuan Kementerian Kesehatan mengenai rencana pemulangan PMI, yaitu harus melalui dua kali tes usap PCR dan karantina selama lima hari.

Pihaknya juga akan berkoordinasi dengan Kementerian Perhubungan mengenai rencana pemulangan PMI ke daerah masing-masing. Karena Gubernur Ansar memang minta dukungan moda transportasi untuk memulangkan PMI ke daerah tujuan akhir terutama ke Jawa Tengah, Jawa Timut, NTB, NTT dan Bali. Hal ini guna memastikan mereka bisa segera sampai ke daerah tujuan akhir, terutama mengantisipasi kebijakan pelarangan mudik lebaran nanti.

“Pembentukan satgas, pemenuhan waktu karantina dan tes usap PCR serta rencana pemulangan PMI itu merupakan saran yang diberikan Kepala BNPB Doni Monardo dalam rapat itu,” tambahnya.

Baca Juga :  Gubernur Kepri Melepas 22 Atlet Penyandang Cacat ke Papernas XVI Papua, Bonusnya Belum Disebutkan

Kepri memang dihadapkan pada persoalan serius, terutama logistik untuk operasional para pekerja migran. PMI yang masuk dengan membawa sejumlah persoalan. Terutama menyangkut dokumen kesehatan antigen RT-PCR test. Hasil rapid antigen yang mereka bawa sebelumnya negatif, tapi saat diperiksa ulang hasilnya positif. Ini makin jadi tambahan permasalahan di daerah.

Sejauh ini PMI yang pulang ke Indonesia melalui Kepri sejak dilakukan pemulangan pada 18 Maret 2020 samapai 14 April 2021 sebanyak 74,198 orang. Terbanyak masuk melalui Kota Batam sebagai PMI regular. Selebihnya melalui Kota Tanjungpinang sebagai PMI yang deprotasi dari negara Malaysia dan sebagian dari Singapura.

“Ini akan terus berlanjut, seiring kebijakan rekalibrasi Pemerintah Malaysia guna memberi kemudahan pekerja migran kembali ke negaranya,” kata Gubernur Kepri.

Selama tahun 2021, sudah 14.308 PMI yang kembali melalui Kepri. Dari jumlah itu, 190 di antaranya terkonfirmasi positif setelah tiba di Kepri. Untuk pemulangan PMI, akan segera dibentuk tim Satgas di Kepri. (SS)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *