banner 728x90
Gubernur Kepri Ansar Ahmad mengecek kubah Masjid Raya di Pulau Penyengat, Sabtu (3/4/2021).

Mempersolek Tanjungpinang, Ansar Mengawali dari Pulau Penyengat, Gereja Ayam hingga Patung Seribu Wajah

Komentar
X
Bagikan

KEPULAUANRIAU (suaraserumpun) – Gubernur Kepulauan Riau (Kepri) Ansar Ahmad berhasrat, upaya mempersolek Tanjungpinang sebagai ibu kota Provinsi Kepri bisa cepat terwujud. Ansar pun mengawalinya dengan meninjau beberapa situs budaya dari Pulau Penyengat, Gereja Ayam hingga ke Patung Seribu Wajah.

Sabtu (3/4/2021), jarum jam menunjukkan pukul 07.00 WIB. Kabut tipis masih menyelimuti Pelantar I, Kota Tanjungpinang. Laut di sekitar Pelantar I yang biasanya hilir mudik pompong dan perahu kecil, masih terlihat lengang. Maklum, Sabtu pagi itu merupakan hari libur yang sebagian besar masyarakat Tanjungpinang mungkin masih bersantai-santai dan istirahat di rumah.

Di pagi yang masih membisu itu, terdengar langkah lelaki tegap yang penuh semangat menuju ujung pelantar. pria bercelana hitam dan berbaju lengan pendek warna hitam, bersama beberapa orang bergegas menuju satu speed, yang sudah parkir di pelabuhan rakyat itu.

Sebelum masuk dan duduk di dalam speed itu, pandangannya menyapu ke laut. Tatapan matanya berhenti ke arah pulau kecil keemasan yang terlihat jauh. Tepatnya ke Pulau Penyengat si ‘Pulau Perdamaian’. Di pulau itu, lelaki dan rombongannya akan bertandang. Bukan karena diundang. Bukan asal sembarang datang.

Baca Juga :  Euro 2020/2021: Saksikan Duel Panas Portugal Vs Jerman, Perancis Vs Hongaria

Sosok pria yang beberapa bulan lalu dilantik sebagai Gubernur Kepulauan Riau itu, menaruh perhatian yang besar ingin mempersolek Pulau Penyengat. Karena tulusnya cinta dan kasih sayang, ingin menjadikan pulau itu bagaikan mutiara. Ingin menghiasnya menjadi pulau idaman bagi semua orang yang datang.

Tak lama kemudian speed yang membawanya membelah laut. Suara deru mesin seirama dengan air laut yang pecah dihempas ujung speed.

Setelah dua puluh menit perjalanan, Gubernur Kepri Ansar Ahmad begitu menginjakkan kakinya di ‘Pulau Perdamaian’, langsung memanggil Kepala Dinas PUPR Abubakar. Kadis PUPR yang merupakan teman sekolah sang gubernur itu terlihat serius memperhatikan setiap arahan dan perintah, yang diberikan. Agar segera menyiapkan Detailed Engineering Design (DED), khusus untuk mempercantik pulau tempat sang pujangga besar Melayu itu beristana.

Baca Juga :  Kasus Polisi Tembak Polisi, Labfor Polri Periksa Hape dan CCTv

Setelah keliling Pulau Penyengat dan bersilaturahmi dengan para tetua adat selama tiga jam lamanya, Ansar Ahmad mantan Bupati Bintan dua periode itu kembali ke Tanjungpinang. Setelah turun di Pelantar satu, dengan berjalan kaki gubernur menuju Jalan Pos, Jalan Merdeka, Teuku Umar dan berhenti di Gereja Ayam. Saat itu, gubernur terus didampingi anggota DPRD Kepri Lis Darmansyah, Rudy Chua dan Eis Aswari. Kepala Dinas PUPR Abubakar dan Kepala Dinas Pariwisata Buralimar juga ikut menemaninya.

Ansar mengecek kawasan pasar Tanjungpinang, Jalan Merdeka arah ke Gereja Ayam Tanjungpinang.

Sepanjang perjalanan gubernur berdiskusi serius dengan anggota legislatif, bagaimana memformulasi beberapa ruas jalan tersebut menjadi kemasan eksotis tempat wisata kota lama. Gubernur berkeinginan mempersolek beberapa bangunan lama di tempat tersebut, dengan sentuhan seni dan estetika.

Baca Juga :  Tahun 2023, Dana Program Gerbang Kampung di Bintan Disediakan Rp40 Juta Per RW

Begitu juga ruas jalan, pedestrian dan lampu-lampu di pinggir jalan semua dapat sentuhan yang menawan, indah dan berkesan. Beberapa konsultan planologi yang ikut serta menyimak dan mencatat secara detail semua keinginan gubernur.

Setelah itu, gubernur melanjutkan perjalanan ke Istana Kota Rebah, Patung Seribu Wajah, dan Kelenteng Tua di Senggarang. Keinginan Ansar Ahmad begitu serius untuk memperindah Tanjungpinang dengan sentuhan program pengembangan dan penataan wisata religi dan wisata sejarah.

Rombongan Ansar Ahmad meninjau komplek makam di Pulau Penyengat.

“Peninjauan kita awali dari Pulau Penyengat dulu. Yang lain, seperti Gereja Ayam, juga kita tinjau. Semua itu untuk mempersolek Tanjungpinang sebagai ibu kota Provinsi Kepri,” ucap Ansar Ahmad singkat.

Mimpi mempersolek ibu kota Provinsi Kperi itu terus dikejar Ansar Ahmad. Agar wajah ibu kota provinsi tidak muram di kala malam, dan tak gersang di kala siang. Masyarakat pun berharap, upaya Ansar Ahmad itu menjadi kenyataan. (SS)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *