banner 728x90
Gubernur Kepri Ansar Ahmad memimpin rapat koordinasi tentang Perusda, Kamis (1/4/2021).

Ansar Tak Ingin Perusda Kepri Cuma Ikut-ikutan

Komentar
X
Bagikan

KEPULAUANRIAU (suaraserumpun) – Gubernur H Ansar Ahmad tak ingin semua Perusahaan Daerah (Perusda) Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Kepri, cuma ikut-ikutan. Tapi, harus benar-benar diberdayakan sebagai badan usaha untuk pemasukan utama terhadap Pendapatan Asli Daerah (PAD) Provinsi Kepri.

“Perusda yang sekarang kita punya itu jangan cuma jadi aksesoris belaka. Daerah lain punya Perumda, kita ikut-ikutan punya Perumda. Tetapi tidak bisa dimaksimalkan keberadaannya. Padahal, saya sudah mempelajari kalau Perumda kita itu punya potensi besar untuk membangun daerah,” kata Ansar Ahmad dalam rapat koordinasi bersama BUMD Provinsi Kepri di Gedung Daerah, Tanjungpinang, Kamis (4/1/2021) malam.

Untuk menindaklanjuti Rancangan Peraturan Daerah (Ranperda) tentang perubahan BUMD menjadi Perseroda, Ansar Ahmad mengundang tiga Perusahaan Daerah yang dimiliki Provinsi Kepri. Yaitu perusahaan Perseroda Pembangunan Kepri, perusahaan Perseroda Pelabuhan Kepri, dan Perumda Air Minum Tirta Kepri, untuk berdiskusi dan mendengarkan gambaran umum terhadap kondisi tiga Perumda Kepri ini.

“Malam ini saya ingin memulai diskusi awal bersama kita. Karena kemarin, kita menyampaikan perubahan perda terkait status badan hukum BMUD yang berubah menjadi Perseroda. Saya ingin menggali lebih dalam keadaan terkini dari perusahaan daerah kita,” ujar Ansar Ahmad.

Baca Juga :  Panik Menghadapi Situasi Pandemi? Bisa Konsultasi ke ICMI Tanjungpinang

Gubernur Kepri Ansar mencontohkan salah satu potensi besar yang bisa dilakukan oleh Perseroda Pembangunan Kepri adalah Participating Interest (PI) 10 persen pada North West Natuna (NWN). Namun kendalanya adalah anak perusahaan PI masih belum menuntaskan urusan administrasi berkaitan dengan struktur perusahaan.

“Itu yang salah satu kita akan dudukkan kita tuntaskan supaya ketika nanti perusahaan minyak dan gas itu beroperasi kita sudah bisa memperoleh share PI-nya. Walaupun hanya 10 persen, tetapi kalau bicara eksploitasi gas dan minyak. Maka nilai 10 persen itu sudah besar karena marginnya besar,” jelasnya.

Karena menurut Ansar Ahmad, saat pertemuannya dengan Menteri Koordinasi Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan dipastikan dalam waktu dekat NWN akan dikelola oleh perusahaan Exxon Mobile.

“Karena itu saya melihat peluang besar bagi kita maka kita benahi betul ini Perseroda Pembangunan Kepri terutama yang berkaitan dengan Participating Interest. Kita tempatkan orang-orang yang kredibel disitu. Saya yakin ini memberikan kontribusi PAD yang pasti besar,” lanjutnya.

Baca Juga :  Leg Kedua Semifinal Piala AFF 2020, Shin Tae-yong: Egy Maulana Vikri Siap Tempur

Dikarenakan Perseroda Pembangunan Kepri saat ini mempunyai 17 anak perusahaan yang bergerak di berbagai bidang. Mulai jasa logistik, pengangkutan air bersih, sampai bank perkreditan rakyat. Justru itu, gubernur menekankan agar anak-anak perusahaan yang tidak memberikan pendapatan yang signifikan untuk dihilangkan dan dinilai mana perusahaan yang benar-benar bisa diberdayakan.

“Kalau itu terlalu banyak dan tidak efektif kita kurangi saja. Lebih baik kita fokus beberapa yang efektif. Nanti kita akan berdiskusi lagi secara khusus untuk menyisir anak-anak perusahaan Pembangunan Kepri ini,” tegas Ansar Ahmad.

Selanjutnya kepada Badan Usaha Pelabuhan (BUP) Kepri Gubernur Ansar memberikan perhatian sungguh-sungguh. Karena gubernur melihat kemungkinan-kemungkinan bisnis di kawasan-kawasan maritim yang meliputi 96 persen total wilayah Kepri, terutama sekali terkait dengan pungutan retribusi jasa labuh jangkar di Selat Kabil dan Perairan Tanjung Berakit.

Gubernur Kepri Ansar Ahmad membuka kemungkinan untuk memberikan satu pelabuhan khusus kepada BUP Kepri agar dapat digunakan sebagai shorebase pemasok suplai dan logistik ke kapal-kapal yang melabuhkan jangkar di dekat perairan Batam dan Bintan.

Baca Juga :  Ada Dua Tuntutan buat Kinerja ASN di Masa Digital

Terakhir, terhadap Perumda Air Minum Tirta Kepri, Ansar Ahmad menjanjikan, akan memberikan waktu khusus untuk mendalami perusahaan ini. Karena ini merupakan perusahaan vital yang menyangkut hajat hidup masyarakat umum. Apalagi menurutnya, kedatangan Menteri PUPR Basuki Hadimuljono ke Kepri, pekan depan, menjadi momentum tepat untuk mencari solusi atas maslah-masalah yang dihadapi Tirta Kepri.

“Hari Kamis atau Jumat, Pak Menteri PUPR mau meninjau Tanjungpinang dan Bintan. Saya akan menemukan beliau dengan Tirta Kepri juga mengajak BBWS (Balai Besar Wilayah Sungai) untuk solusi sumber air bersih dan distribusi pipa air,” kata Ansar.

Gubernur Ansar berharap melalui pertemuan ini menjadi titik awal atas bangkitnya Perumda Kepri dan itu membutuhkan komitmen dan kesungguhan dari semua pihak. Hadir dalam rapat koordinasi tersebut Wakil Ketua I DPRD Kepri Hj Dewi Komalasari, Asisten II Syamsul Bahrun, Inspektur Daerah Kepri Irmendas, Kepala Dinas Perkim Mahyudin, Kepala Dinas PUPR Abu Bakar.

Turut hadir Kepala Dinas LHK Hendri, Kepala Dinas Perindag Burhanudin, Direktur PT Pembangunan Kepri Azwardi, Direktur PT Pelabuhan Kepri Darmansyah, Direktur PDAM Tirta Kepri Mamat. (SS)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *