banner 728x90
Bibit Ikan yang dibesarkan jelang panen.F.Istimewa

Nelayan Budidaya Keluhkan Ekonomi Menurun Akibat Pandemi Covid-19

Komentar
X
Bagikan

Anambas, suaraserumpun.com – Nelayan budidaya Desa Air Sena Kecamatan Siantan Tengah Kabupaten Kepulauan Anambas (KKA) mengeluhkan terkait selama masa pandemi covid-19 ekonomi mereka terdampak penurunan yang sangat drastis.

Salah seorang nelayan budidaya, Hong Giap mengatakan, dirinya sendiri merasakan dampak akibat pandemi covid-19 selama berlangsung terhadap usaha yang di gelutinya.

“Pendapatan kami tidak sebesar jika dibandingkan sebelum masa pandemi covid-19. Harga ikan mengalami penurunan yang drastis,” kata Hong Giap kepada wartawan, Kamis (1/4/2021).

Kata dia, ikan laut yang dibudidaya di keramba sebelum masa pandemi covid-19 bernilai Rp 200 ribu setiap kilogramnya. Namun setelah pandemi covid-19 nilai harga ikan menurun menjadi Rp 150 ribu perkilogramnya.

Baca Juga :  Soal Inflasi, Gubernur Kepri Mendapat Pengarahan dari Presiden Jokowi

“Jika kapal hongkong masuk kita jual senilai Rp 260 ribu, kini hanya Rp 150 ribu saja setiap kilonya. Itupun jenis ikan ketipas (Napoleon),” terangnya.

Ia menceritakan, teknis membesarkan ikan dengan memberi ikan makan selam satu tahun akan bisa di jual sebanyak tiga kali selama setahun. Tergantung jumlah dan jenis ikan yang dijualkan.

“Kita pernah juga sekali panen mencapai ratusan juta. Saya berharap hal itu kembali lagi jika masa pandemi covid-19 ini usai,” ucap di.

Bagi nelayan budidaya di anambas sangat bergantung kepada pembeli asal negara Hongkong karena nilainya lebih tinggi.

Baca Juga :  Hj Rahma Berbagi Pengalaman Politik kepada Ormas Perempuan

“Saat pandemi ini kapal-kapal asing jarang masuk, akhirnya saya memilih untuk menjual ke penampung harian, penampung harian ini yang akan menunggu kapal masuk,” sebutnya.

Sementara itu, Kepala Desa Air Sena, Elias Koliang mengatakan, hampir keseluruhan masyarakat Air sena bekerja sebagai nelayan budidaya ikan air laut.

“Adapun jenis ikan yang di besarkan sejak bibit yakni, ikan kerapu dan ikan napoleon. Kita berharap akan ada pembeli yang bernilai tinggi lagi,” tukasnya.(nurul atia)
Editor: Sigik RS

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *