banner 728x90
Gubernur Kepri Ansar Ahmad bicara tentang kesiapan pengusaha Nongsa dan Lagoi untuk menerima kunjungan turis dari Singapura.

Pengusaha Nongsa dan Lagoi sudah Siap, Tinggal Meyakinkan Pemerintah Singapura

Komentar
X
Bagikan

KEPULAUANRIAU (suaraserumpun) – Pengusaha dan karyawan perusahaan kawasan wisata Nongsa (Batam) dan Lagoi (Bintan), sudah siap menerima kunjungan wisatawan mancanegara dari Singapura. Kini, tinggal pemerintah pusat yang meyakinkan pemerintah Singapura, untuk menerapkan travel bubble warga Singapura ke Provinsi Kepri.

Gubernur Kepri Ansar Ahmad mengharapkan kepada pemerintah pusat untuk melakukan pembicaraan dengan pemerintah Singapura. Karena selama ini, wisatawan dari Kepri paling banyak adalah dari negara Singapura. Sebelum pandemi Covid-19, kunjungan wisatawan ke Kepri mencapai angka 3 juta orang per tahun. Sejak masa pandemi Covid-19, kunjungan turis menyusut sampai ke angka 10 persen.

“Saya harap kepada pemerintah pusat untuk melakukan pembicaraan dengan pemerintah Singapura. Karena, di kalangan pengusaha wisata di Kepri, sudah aktif melakukan pembicaraan dengan Singapura. Tinggal bagaimana pemerintah pusat kita bisa ikut membantu meyakinkan Singapura. Bahwa Kepri sudah siap menerima kembali para wisatawan dari Singapura,” kata Ansar Ahmad, Kamis (25/3/2021) kemarin.

Baca Juga :  Modusnya Bisnis Jual Beli Solar di Singapura, Nakhoda Penipu Pengusaha Ditangkap Polisi

Baru-baru ini, Gubernur Kepri Ansar Ahmad dengan pemerintah Singapura yang diwakilkan oleh Menteri Luar Negeri Singapura, telah melakukan pertemuan virtual guna membahas perihal travel bubble. Ketika Kepri melakukan vaksinasi terhadap pelaku usaha, banyak media-media Singapura yang meliput hal itu. Dan ini menunjukkan, masyarakat Singapura pun sudah menunggu-nunggu untuk bisa liburan lagi ke Provinsi Kepri. Keinginan yang tinggi itu harus dimanfaatkan.

“Artinya, sudah ada permintaan dari masyarakat Singapura. Dan ketika kita sudah menyiapkan segalanya, maka kita bakal kedatangan turis-turis itu, dan dampaknya akan sangat baik bagi ekonomi Kepri,” ujar Ansar Ahmad.

Baca Juga :  Puncak Peringatan Harsiarnas 2023, Pemerintah Akan Meningkatkan Penyiaran di Daerah Perbatasan

Saat ini, lanjut Ansar Ahmad, turunnya dunia pariwisata mempengaruhi pertumbuhan ekonomi di Kepri. Karena Kepri dikenal di dunia sebagai surganya pariwisata Indonesia, setelah pulau Bali. Ketika pandemi Covid-19, berdampak terhadap pariwisata. Saat ini, pertumbuhan ekonomi di Kepri masih minus. Satu penyebabnya, karena lesunya pariwisata di Kepri.

“Pariwisata memberikan multiplier effect bagi kita. Karena usaha-usaha yang berafiliasi dengan wisata itu banyak sekali. Ada usaha travel, UMK makanan, kerajinan tangan, transportasi, festival kesenian, dan sebagainya. Kepri ingin secepatnya travel bubble dari Singapura dan Indonesia ini berjalan. Seperti yang akan dimulai di Bali,” tambah Ansar Ahmad.

Baca Juga :  Aunur Rafiq: Semua Incumbent Ikut Pileg DPRD Karimun

Menurut Gubernur Kepri, persiapan pembukaan kembali kawasan wisata di Kepri dengan konsep safe travel bubble, dilakukan dengan penuh perhitungan. Termasuk melakukan vaksinasi bagi pekerja pariwisata.

“Karena itu, pada tanggal 21 April 2021 nanti, Kepri sudah siap membuka kembali dua kawasan wisata yaitu Nongsa Point Marina Batam dan kawasan Lagoi di Bintan. Ya, tinggal pemerintah pusat yang meyakinkan ke pemerintah Singapura,” tegas Ansar Ahmad. (SS)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *