banner 728x90
Para pencari suaka (imigran) ke lokasi bunuh diri Sahil Muhammad asal Afghanistan, di lapangan basket Bhadra Resort.

Depresi Tak Kunjung Berangkat ke Negara Tujuan, Pencari Suaka Asal Afghanistan Bunuh Diri

Komentar
X
Bagikan

KEPULAUANRIAU (suaraserumpun) – Sahil Muhammad pencari suaka (imigran) dari negara Afghanistan bunuh diri, di tiang lapangan basket, Bhadra Resort, Toapaya, Kabupaten Bintan, Provinsi Kepri, Minggu (21/3/2021) malam. Diduga, pencari suaka asal Afghanistan ini depresi karena tak kunjung berangkat atau dikirim ke negara tujuan.

Sahil Muhammad bersama 300-an pencari suaka lainnya, sudah tinggal di komplek Bhadra Resort tersebut hampir tiga tahunan. Para pencari suaka dari sejumlah negara Timur Tengah ini, ditempatkan oleh IOM Tanjungpinang sekitar tahun 2018 lalu. Penempatan sementara ratusan pencari suaka ini merupakan program dari UNHRC badan dari PBB. Namun sampai saat ini, para pencari suaka belum dikirim ke negara tujuan. Seperti Australia, Amerika, Canada atau Swiss.

Satu dari ratusan pencari suaka itu, Sahil Muhammad. Selama ini, Sahid Muhammad dikenal baik oleh teman-temannya, di lingkungan Bhadra Resort. Tapi, Sahil selalu bertanya dan berharap agar berangkat ke negara tujuan penampungan para imigran tersebut. Minggu (21/3/2021) malam lalu, Sahil ditemukan tergantung di tiang lapangan basket, di komplek Bhadra Resort, Kabupaten Bintan. Sahil ditemukan meninggal dunia, dengan kondisi tergantung atau bunuh diri.

Baca Juga :  Silaturahmi dengan PWI Bintan, Kolonel Tommy Anderson: Beri Edukasi Politik yang Baik buat Warga

“Iya, benar (ada gantung diri). Sahil Muhammad namanya, pencari suaka asal Afghanistan,” kata Alex Sugianto, pengelola Bhadra Resort, Senin (22/3/2021).

Dari informasi teman-temannya, Alex Sugianto mengatakan, Sahil Muhammad bunuh karena diduga depresi atau tekanan jiwa. Selama ini, Sahil Muhammad dikenal orang yang baik, oleh teman-teman yang sekamar dengan dirinya.

“Dia mungkin depresi, karena tak kunjung berangkat ke negara ketiga. Ya, sampai saat ini, belum ada informasi kapan para pencari suaka ini berangkat ke negara ketiga itu. Seperti Australia, Amerika, Canada dan Swiss,” ujar Alex.

Baca Juga :  Tak Sampai Sebulan, Enam Kasus Narkoba Terbongkar di Karimun

Kasatreskrim Polres Bintan AKP Dwi Hatmoko menjelaskan, kejadian gantung diri Sahil Muhammad itu diketahui, Minggu (21/3/2021) sekitar pukul 21.20 WIB. Korban gantung diri di lapangan basket Hotel Bhadra Resort. Saat tim berada di lokasi, korban tampak terlihat tergantung dengan sutas tali di leher korban, yang diikat di tiang basket.

Ada satu kursi di lokasi gantung diri di bawah tiang basket. Dalam kejadian gantung diri itu ada tiga orang saksi yang diminta keterangan.

Dari keterangan teman satu kamar korban Hadi, sebelum korban ditemukan gantung diri, dirinya sempat menerima telepon pada pukul 09.07 WIB dari korban. Dan kemudian pergi menghilang tidak diketahui tujuannya.

“Korban saat itu ditemukan temannya bernama Muhamed. Dan korban langsung dilarikan ke RSUD RAT Tanjungpinang untuk diotopsi,” jelas Dwi Hatmoko.

Baca Juga :  Depresi Menahun, Warga Gunung Kijang Gantung Diri di Pohon Mangga

Dari hasil pemeriksaan luar dokter Forensik RSUD Raja Ahmad Tabib, terdapat luka lecet tekan pada leher yang melingkar dari bawah ke atas kanan kiri, dan ke belakang leher akibat kekerasan tumpul. Korban meninggal dunia karena lemas dan memiliki berupa bintik kemerahan pada kelopak mata. Bibir kebiruan, jaringan di bawah kuku tangan dan kaki kebiruan, dan keluar cairan dari alat kelamin.

“Korban diperkirakan meninggal antara 2-8 jam dari sebelum saat pemeriksaan,” ungkapnya.

Pihak kepolisian juga sudah menyurati kedutaan Besar Afghanistan terkait kematian Sahil Muhammad, oleh Rudenim Pusat Tanjungpinang. Selanjutnya akan dikeluarkan surat kematian oleh kepolisian.

“Jenazah akan dikebumikan di wilayah Kecamatan Toapaya,” kata Dwi Hatmoko. (SS)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *