banner 728x90
Menko Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan dan Gubernur Kepri Ansar Ahmad meninjau lokasi tapak pembangunan jembatan Batam-Bintan, Kamis (18/3/2021) kemarin.

Menko Luhut Minta Gubernur Kepri Membuat Studi Ekonomi Jembatan Batam-Bintan

Komentar
X
Bagikan

KEPULAUANRIAU (suaraserumpun) – Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Marves) RI Luhut Binsar Pandjaitan meminta Gubernur Kepulauan Riau (Kepri), agar membuat studi ekonomi pembangunan jembatan Batam-Bintan. Menko Luhut Pandjaitan menyampaikan hal itu ketika meninjau lokasi tapak jembatan Batam-Bintan di Kabil, Batam, Kamis (18/3/2021) kemarin.

Menko Luhut meninjau lokasi tapak jembatan Batam-Bintan bersama Gubernur Kepri Ansar Ahmad, Menko Polhukam RI Mahfud MD, dan Menteri Perdagangan Muhamad Lutfi, Wali Kota Batam HM Rudi, serta sejumlah pimpinan OPD di lingkungan Pemprov Kepri.

Baca Juga :  GTRA Summit 2023 Sukses, Gubernur Kepri Dapat Penghargaan dari Kementerian ATR/BPN

”Pak Gubernur (Kepri), nanti dibuat studi ekonomi jembatan Batam-Bintan ini. Agar bisa dihitung manfaat keekonomiannya,” kata Luhut.

Menko Luhut Pandjaitan berharap, pembangunan jembatan Batam-Bintan tidak seperti pembangunan jembatan Barelang, di Batam. Karena, sudah puluhan tahun dibangun, tapi manfaat ekonomi dari penggunaannya tidak efesien. Padahal, investasi pembangunan jembatan Barelang sudah mencapai ratusan miliar atau triliunan rupiah.

Namun berdasarkan dari laporan Gubernur Kepri Ansar Ahmad, tambah Luhut Pandjaitan, pembangunan jembatan Batam-Bintan akan memberikan efek ekonomi yang besar. Mulai dari potensi mobil yang melintas mencapai 7 ribu per hari, sampai dengan akses barang dan efek investasi di daerah FTZ lainnya.

Baca Juga :  Bernostalgia ke Masjid Megah di Pulau Kelong, Gubernur Kepri: Kita Lanjutkan Program Mubalig Hinterland

“Tapi, kita minta ada studi dengan perhitungan yang matang. Sehingga pemanfaatan anggaran (investasi) untuk pembangunan jembatan Batam-Bintan, tidak sia-sia. Jangan membuat studi ekonomi, yang nanti hasilnya tidak jelas,” tambah Luhut Binsar Pandjaitan. (SS)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *