banner 728x90
Letak Karang Singa dari geagrofis di perbatasan antarnegara RI dengan Singapura dan Malaysia.

Karang Singa Dibangun Mercusuar dan Helipad, Begini Alasannya

Komentar
X
Bagikan

KEPULAUANRIAU (suaraserumpun) – Karang Singa di perairan utara Pulau Bintan, Provinsi Kepulauan Riau menjadi pusat perhatian pemerintah RI. April nanti, di Karang Singa akan dibangun mercusuar. Selanjutnya dibangun helipad. Begini alasannya.

Awalnya, nelayan Kabupaten Bintan saat menangkap ikan di perairan perbatasan internasional, selalu berpedoman kepada mercusuar di batu putih. Lokasi ini berdekatan dengan Karang Singa. Namun, beberapa tahun terakhir, banyak nelayan Kabupaten Bintan yang ditangkap polisi laut Malaysia. Termasuk nelayan dari kabupaten/kota lainnya, di wilayah Provinsi Kepri. Padahal, nelayan masih menangkap ikan di wilayah RI. Alasan polisi laut negara tetangga menangkap nelayan Indonesia, karena nelayan Indonesia menangkap ikan di wilayah mereka. Kok bisa?

Perairan utara dari Pulau Bintan, Provinsi Kepulauan Riau merupakan daerah perbatasan negara RI dengan Malaysia dan Singapura. Di perairan internasional perbatasan internasional ini, negara Singapura telah menguasai teritorial Batu Putih (Pedra Branca). Negara Malaysia sudah menguasai Karang Tengah (Middle Rock). Penguasaan teritorial dari dua negara tersebut, sudah diputuskan oleh Mahkamah Internasional (International Court of Justice).

Diklaim Negara Luar

Saat ini, Malaysia dan Singapura dikabarkan sedang mengincar kawasan Karang Selatan (South Ledge). Karang ini berada di bagian selatan dari Batu Putih dan Karang Tengah. Wilayah ini lebih mengarah ke perairan Pulau Bintan. Kawasan terdekat dengan Karang Tengah ini, yaitu Karang Singa yang berada di teritorial NKRI. Karang Singa ini sempat diklaim milik negara luar.

Sebagai antisipasi kepemilikan teritorial antarnegara, pemerintah RI akan membangun mercusuar dan helipad (landasan helikopter) di Karang Singa di wilayah Kabupaten Bintan ini. Kebijakan ini, langsung perintah Presiden RI Jokowi kepada Menkopolhukam, Pangkogabwilhan, Panglima TNI dan Kapolri. Sedangkan garda terdepan untuk pembangunan mercusuar dan helipad itu, dilaksanakan oleh Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Kemenkomar Inves) RI.

Baca Juga :  Tahun 2022, Pemerintah Membangun Mercusuar dan Helipad di Karang Singa

Sekitar awal 2022 lalu, Menkopolhukam selaku Ketua Tim Pengelolaan Pulau Kecil Pulau Terluar, sekaligus Ketua Pengarah Badan Nasional Pengelolaan Perbatasan telah mengutus beberapa kali tim pemantau pengelolaan lokasi prioritas (Lokpri) pengelolaan pulau terluar tersebut. Tepatnya di Karang Singa, wilayah Kabupaten Bintan.

Kamis (28/1/2021), tim Menkopolhukam kembali meninjau dan memantau pembangunan daerah terluar dan perbatasan di Kabupaten Bintan. Termasuk meninjau ke Tanjung Sading. Tim peninjau titik koordinat wilayah perbatasan RI dipimpin Brigjen TNI Yasid Sulistiya, selaku Asisten Deputi Koordinasi Wilayah Perbatasan dan Tata Ruang Pertahanan Polhukam RI, bersama Kolonel Inf Sugeng Hartono, selaku Kabid Tata Ruang Pertahanan Polhukam RI.

“Untuk pembangunan mercusuar dan helipad di di Karang Singa, itu nanti ditangani oleh Menkomar Inves. Kalau dari kami (Menkopolhukam), hanya mendalami saja untuk program itu. Dan kita sudah meninjau Karang Singa itu,” kata Brigjen TNI Lutfi Yasid Sulistiya usai mengadakan pertemuan dengan jajaran Pemerintah Kabupaten Bintan.

Dalam pertemuan tersebut, tim Menkopolhukam bersama jajaran Pemkab Bintan, melakukan video conference dengan Menteri Koordinator bidang Maritim dan Investasi, guna membicarakan pembangunan mercusuar di Karang Singa. Direncanakan, pembangunan mercusuar sementara itu dimulai bulan Apri 2021 nanti. Sedangkan untuk pembangunan helipad di Karang Singa, akan diprogram pada tahun 2022 mendatang. Karena, pada tahun 2021 ini, dalam tahap membuat kajian lengkap untuk pembangunan helipad tersebut.

“Pembangunan mercusuar Karang Singa, itu April 2021. Pembangunan helipad di Karang Singa, dijadwalkan awal tahun anggaran 2022 nanti,” ungkap Hasan, Kepala Bagian Pengelolaan Wilayah Perbatasan Setdakab Bintan.

“Maret ini, akan ada kunjungan Menkopolhukam bersama Menkomar Inves ke ke lokasi Karang Singa,” kata Hasan menambahkan.

Ditinjau Pangkogabwilhan

Panglima Komando Gabungan Wilayah Pertahanan (Pangkogabwilhan) I Laksamana Madya TNI I Nyoman Gede Ariawan sudah membahas Karang Singa, dengan Pemkab Bintan, Selasa (2/2021) lalu. Pangkogabwilhan I menyatakan, segera dibangun mercusuar dan helipad di Karang Singa yang sempat diklaim milik Malaysia tersebut.

Pangkogabwilhan I Laksamana Madya TNI I Nyoman Gede Ariawan bersama Bupati Bintan membahas mercusuar dan helipad di Karang Singa.

Kunjungan Panglima Komando Gabungan Wilayah Pertahanan (Pangkogabwilhan) I Laksamana Madya TNI I Nyoman Gede Ariawan beserta rombongan ke Pemkab Bintan, disambut Bupati Bintan H Apri Sujadi didampingi Sekda Bintan dan beberapa OPD terkait. usai melakukan pembahasan pembangunan mercusuar dan helipad, tim meninjau Tanjung Sading, bibir pantai dari Karang Singa

Baca Juga :  Upaya Kepri Membuka Mata Dunia, Hasan: Tanjungpinang Itu Bukan Pangkal Pinang

Dukungan Kepala Daerah

Dalam pertemuan dengan Pangkogabwilhan itu, Bupati Bintan H Apri Sujadi menyampaikan, Karang Singa menjadi perbincangan hangat sejak beberapa tahun terakhir. Setelah Malaysia mencoba untuk mengklaim sebagai pemilik wilayah teritorial Karang Singa tersebut. Justru itu, Pemerintah Kabupaten Bintan dan Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau mendukung pembangunan mercusuar dan helipad di Karang Singa tersebut.

“Pada prinsipnya, kami selaku pemerintah daerah dan masyarakat Bintan pada umumnya, siap untuk berjalan bersama dengan TNI. Khususnya lagi menjaga wilayah perbatasan dan pulau-pulau terluar. Dengan dibangunnya mercusuar dan helipad di Karang Singa,” tegas Apri Sujadi kepada Pangkogabwilhan.

Tak hanya Bupati Bintan, dukungan pembangunan mercusuar dan helipad di Karang Singa, disampaikan oleh Gubernur Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) H Ansar Ahmad. Gubernur Kepri menjelaskan, Pemprov Kepri belum membahas secara khusus pembangunan mercusuar dan helipad di Karang Singa, pada saat kedatangan Kapolri dan Panglima TNI, pekan lalu, ke Batam, pekan lalu.

Namun, pembangunan mercusuar di Karang Singa, itu sudah program prioritas pemerintah pusat, untuk menjaga keutuhan NKRI, di wilayah perbatasan internasional sebelah utara Pulau Bintan. Berbatasan langsung dengan Malaysia dan Singapura.

April ini, kata Ansar Ahmad, pembangunan mercusuar di Karang Singa sudah dimulai. Dijalankan melalui program Kementerian Koordinasi Bidang Kemaritiman dan Investasi RI (Kemenkomar Inves). Sedangkan pengawasan pembangunan akan dilakukan oleh Pangkogabwilhan dan TNI-Polri.

Gubernur Kepri Ansar Ahmad mengadakan pertemuan dengan rombongan Kemenkomar Inves RI, Selasa (9/3/2021) kemarin.

Pemprov Kepri, lanjut gubernur, akan ikut memonitor pembangunan mercusuar di Karang Singa di perairan Kabupaten Bintan, sebagai wilayah paling terdepan dengan negara tetangga itu.

Baca Juga :  Mendagri: Karang Singa Bagian yang Sah NKRI

“Kalau untuk pembangunan helipad di Karang Singa itu, kemungkinan tahun 2022 mendatang. Ya, kita akan turut monitor pembangunan mercusuar dan helipad di Karang Singa itu,” kata Ansar Ahmad, Selasa (9/3/2021) kemarin.

Karang Singa Jadi Pedoman Nelayan

Selasa (9/3/2021) pagi, Gubernur Kepri Ansar Ahmad mengadakan pertemuan dengan rombongan Kemenkomar Inves RI. Pertemuan ini dikabarkan tidak membahas soal Karang Singa secara khusus. Namun, lebih terkait kepada penyerahan empat area labuh jangkar dari pemerintah pusat melalui kementerian terkait.

Hadir dalam pertemuan itu Deputi Bidang Koordinasi Sumber Daya Maritim Kemenko Maritim dan Investasi Dr Ir Safri Burhanuddin DEA, Penasehat Menteri Bidang Pertahanan dan Keamanan Maritim Laksamana TNI (Pur) Dr Marsetio, Staf Ahli Menko Maritim dan Investasi Bidang Manajemen Konektivitas Dr Sahat Mansor Panggabean, Pangkogab Wilhan I Laksamana Madya TNI I Nyoman Gede Ariawan, Direktur Kenavigasian, Direktur Kepabeananpara serta jajaran OPD di lingkungan Pemprov Kepri.

Meski demikian, program Menkomar Inves RI akan membangun mercusuar dan helipad di Karang Singa, menjadi harapan besar bagi nelayan di Kepulauan Riau. Karang Singa tak cuma sebagai wilayah perbatasan antarnegara, demi menjaga keutuhan NKRI. Tapi, Karang Singa di bagian utara dari Tanjung Sading, Kabupaten Bintan akan menjadi pedoman bagi nelayan untuk menangkap ikan. Tak lagi khawatir dengan aparat polisi laut Malaysia maupun Singapura.

“Mudah-mudahan mercusuar dan helipad di Karang Singa, menjadi panduan atau pedoman bagi nelayan kita, saat menangkap ikan. Biar tidak dikatakan masuk wilayah negara tetangga, Singapura dan Malaysia. Karena, mercusuar Karang Singa itu, jadi batas antarnegara, untuk ke depannya,” kata Wakil Bupati Bintan, Roby Kurniawan. (SS)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *