Natuna, suaraserumpun.com – Cen Sui Lan Anggota Komisi V DPR RI Fraksi Golkar Dapil Kepri, menerima presentasi tentang bandar udara Ranai dari Agus Susanto Kepala Otoritas Bandar Udara Wilayah II Ditjen Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan, di Kantor Bandara Ranai, Natuna, awal Maret 2022 lalu. Dari pertemuan tersebut, Cen Sui Lan menilai, diperlukan kebijakan Presiden Jokowi untuk menentukan fungsi bandara Ranai, pada masa mendatang.
Presentasi tentang fungsi bandara Ranai ini diterima Cen Sui Lan, ketika melakukan kunjungan kerja di Kabupaten Natuna. Dalam presentasi itu disampaikan tentang kebutuhan pengembangan bandar udara Ranai yang eksisting sekarang ini bersifat enclave. Pada lokasi yang sama, bandaranya dikelola oleh Ditjen Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan.
Di sana juga terdapat Pangkalan TNI Angkatan Udara dikelola oleh Kemenhan. Di satu sisi fungsi bandar udara sebagai penerbangan komersial. Di sisi lain terdapat pula Pangkalan TNI AU.
Menurut Cen Sui Lan, dalam kondisi tersebut, harus dicarikan solusi untuk menentukan status maupun fungsi bandara Ranai. Karena, bandar udara sebagai trigger pertumbuhan ekonomi dapat berkembang sesuai dengan pertumbuhan ekonomi. Dan di sisi lain, pangkalan udara sebagai pangkalan militer juga berfungsi sebagai garda pertahanan NKRI.
“Apakah fungsi bandar udara Ranai sebagai penerbangan domestik dipindahkan. atau pangkalan udaranya yang dipindahkan. Ini mesti saya sampaikan kepada Menteri Perhubungan,” kata Cen Sui Lan.
Pada Raker kesempatan pertama ini dan untuk Pangkalan TNI AU, Cen Sui Lan berjanji akan meminta Mutia Hafid Ketua Komisi I DPR RI sebagai mitra Kementerian Pertahanan (Kemenhan), agar dicarikan solusinya. Baik fungsi pelayanan penerbangan sipil atau komersial dapat tumbuh sebagai trigger untuk pertumbuhan ekonomi.
“Dan di sisi lain Pangkalan Militer harus tetap diperkuat sebagai fungsi pertahanan kita,” ujar Cen Sui Lan saat memberikan keterangan kepada suaraserumpun.com, Jumat (18/3/2022)
Selanjutnya Cen Sui Lan juga mendapat laporan bahwa Pangkalan TNI AU yang berada di bandar udara Ranai direncanakan dipindahkan ke Pulau Laut. Yaitu pulau terluar Indonesia di wilayah Kabupaten Natuna, Provinsi Kepri. Sementara, bandar udara dengan fungsi komersial penerbangan sipil, tetap berada di lokasi sekarang.
“Untuk mendudukan soal bandara Ranai ini, harus diperlukan kebijakan dari Pak Presiden RI Jokowi,” ucap Cen Sui Lan.
Namun ada rencana lain. Jika bandar udara Ranai yang berada di lokasi sekarang akan dikembangkan sebagai pangkalan militer, maka bandar udara komersial yang dikelola Kemenhub akan dipindahkan ke daerah Kelarik, di wilayah Kabupaten Natuna juga.
”Maka masalah ini perlu kajian. Dan setelah itu harus diputuskan. Sata rasa, Pak Presiden Jokowi harus mengambil sikap mengenai fungsi bandara Ranai di Natuna ini,” ujar Cen Sui Lan.
Cen Sui Lan berharap, pertumbuhan ekonomi di Natuna akan paralel dengan investasi yang dianggarkan pemerintah. Apabila KEK maritim jalan, maka investasi swasta masuk, maka Natuna merupakan penghela ekonomi Kepri dan juga menjadi salah satu lokomotif pertumbuhan ekonomi Indonesia. (nurul atia)
Editor: Sigik RS