banner 728x90
Gedung kesenian Aisyah Sulaiman dijadikan pusat seni dan budaya di Kota Tanjungpinang. Gedung ini sebagai objek wisata baru di Tanjungpinang. F- Istimewa/kabardaerah

Gedung Aisyah Sulaiman Jadi Pusat Seni dan Budaya, Ini Objek Wisata Baru di Tanjungpinang

Komentar
X
Bagikan

Tanjungpinang, suaraserumpun.com – Gedung kesenian Aisyah Sulaiman akan dijadikan sebagai pusat seni dan budaya di Kota Tanjungpinang. Hajat para seniman dan budayawan ini, sudah direstui oleh Wali Kota Tanjungpinang. Ini bakal menjadi objek wisata baru di Kota Tanjungpinang.

Aisyah Sulaiman adalah nama seorang penyair perempuan dari Provinsi Kepulauan Riau (Kepri), yang hidup di masa akhir Kesultanan Riau-Lingga. Satu dari sejumlah karya sastranya yang terkenal adalah Syair Seligi Tajam Bertimbal. Aisyah Sulaiman juga dikenal dengan nama Aisyah Pulau Terong.

Almarhumah adalah istri dari Raja Khalid Hitam, salah seorang tokoh intelektual Kesultanan Riau Lingga. Dia pendiri Rusdiyah Klub dan pejuang menentang penjajah Belanda, bersama Raja Ali Kelana dan lainnya. Kini, nama Aisyah Sulaiman pun diabadikan untuk gedung kesenian. Gedung kesenian Aisyah Sulaiman itu terletak di Jalan Agus Salim, Kecamatan Tanjungpinang Barat, Kota Tanjungpinang.

Para seniman dan budayawan Provinsi Kepri sepakat, gedung kesenian Aisyah Sulaiman dijadikan pusat seni dan budaya di Kota Tanjungpinang. Wali Kota Tanjungpinang Hj Rahma mendukung penuh, upaya untuk menjadikan gedung kesenian Aisyah Sulaiman dan kawasan sekitarnya, sebagai pusat kegiatan seni dan budaya di Tanjungpinang.

Baca Juga :  Ini Jenis Kegiatan TMMD Ke-112 di Kota Batam

Pernyataan itu disampaikan Wali Kota Tanjungpinang dalam acara makan siang bersama. Sekaligus bincang santai tentang gagasan menjadikan gedung Aisyah Sulaiman dan kawasan sekitarnyam sebagai taman seni dan budaya. Kegiatan ini diadakan beberapa tokoh penggerak budaya Tanjungpinang, di Kedai Kopi Sekanak, Tanjungpinang, Senin (27/12/2021).

Demikian dikatakan Datok Rida K Liamsi salah seorang penggagas acara makan siang dan bincang santai tersebut, dalam keterangan resminya, Rabu (29/12/2021).

Acara makan siang dan bincang santai itu, selain dihadiri wali kota dan beberaoa pejabat OPD Pemko Tanjungpinang, juga dihadiri budayawan Joko Wahono yang juga menjabat sebagai Kepala Kejaksaan Negeri Tanjungpinang. Turut hadir budayawan Husnizar Hood sekaligus owner Kampung Seni Sekatap. Pepy Candra pimpinan Sanggar Sanggam. Datok Teja Alhab pemilik kafe Kopi Sekanak. Heru Untung Laksono Ketua Dewan Kesenian Tanjungpinang dan Direktur Eksekutif Yayasan Jembia Emas.

Baca Juga :  IKT Mengadu ke DPRD Bintan, Bersihkan Isu Penjualan Pulau Tambelan

Menurut Datok Rida, kegiatan menjadikan gedung Aisyah Sulaiman sebagai pusat kegiatan seni dan budaya akan dimulai dengan penyelenggaraan Malam Resital Sastra Aisyah Sulaiman. Kegiatan ini akan diadakan setiap Sabtu malam, dengan menampilkan kegiatan sastra. Berupa pembacaan puisi, musikalisasi puisi, dramatisasi puisi dan bincang sastra lainya. Kegiatan itu dikemas dalam bentuk pertunjukan sastra dan musik.

Pengisi acaranya adalah komunitas sastra dan budaya yang ada di Tanjungpinang. Terutama sekolah, kampus, dan komunitas penggiat sastra dan lainnya. Seperti sanggar dan rumah seni, secara bergiliran. Kegiatan resital sastra ini akan dikordinir oleh Dewan Kesenian Tanjungpinang.

Pencanangan Malam Resital Sastera Aisyah Sulaiman dan gerakan menjadikan gedung Aisyah Sulaiman dan sekitarnya sebagai pusat kegiatan seni budaya, akan dilakukan 6 Januari 2022 nanti. Bersamaan dengan perayaan 238 tahun Tanjungpinang di Pamedan Ahmad Yani. Acara 238 Tahun Tanjungpinang itu sendiri diselenggarakan Pemko Tanjungpinang selama 4 hari 4 malam, dengan berbagai acara.

Baca Juga :  Ansar Tinjau Perbatasan Telok Melano dan Kunjungi Pejabat Daerah Lundu, Sarawak Malaysia

“Kegiatan dimulai sejak tanggal 5 Januari sampai 8 Januari 2022. Salah satu acaranya adalah Tanjungpinang Bertanjak,” kata Datok Rida K Liamsi.

Gerakan menjadikan gedung Aisyah Sulaiman dan kawasan sekitarnya sebagai pusat seni dan budaya di Kota Tanjungpinang itu, akan dilakukan secara bertahap dengan berbagai program budaya. Terutama sastra, seperti pemberian anugerah sastra Aisyah Sulaiman. Selanjutnya, kelak akan dilanjutkan dengan pembangunan tembok puisi, dan kegiatan lain.

Sehingga gedung Aisyah Sulaiman dan sekitarnya itu, akan hidup dan menjadi salah tempat yang dapat dikunjungi warga Tanjungpinang. Khususnya wisatawan mancanegara. Juga akan ada bazar kuliner khas Melayu, bursa buku sastra, secara rutin, penjualan marchandis yang bernuansa Aisyah Sulaiman dan lainnya. (nurul atia)

Editor: Sigik RS

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *